Bibit Siklon Tropis melanda sejumlah daerah di Indonesia. Bahkan, juga berdampak ke wilayah Jawa Timur.
Data yang diperoleh detikJatim dari BMKG Juanda Surabaya menyebut bibit siklon tropis atau 98S saat ini terpantau di Laut Timor sebelah barat daya Saumlaki, dengan kecepatan angin maksimum 30 knot dan tekanan udara minimum 1003 mb.
Prakirawan BMKG Juanda, Ary Pulung mengatakan citra satelit Himawari-9 kanal Enhanced-IR menunjukkan adanya aktivitas konvektif yang kuat dalam 12 jam terakhir. Bahkan, tampak pusat sirkulasi paras bawah yang semakin lebih terorganisir.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
"Data scatterometry baru-baru ini menunjukkan area kecil dengan kecepatan angin 45-55 km/jam (25-30 knot) di utara dan timur. Kondisi medan angin menunjukkan adanya sirkulasi siklonik di lapisan bawah hingga menengah (850-500 mb) dengan kecepatan angin berkisar 20-25 knots," kata Ary dalam keterangannya, Minggu (9/4/2023).
Meski berada di kondisi lingkungan yang kurang baik dengan wind shear vertikal kuat (25-30 knots), Ary menyebut faktor pendukung lain di lingkungan bibit ini seperti aktifnya gelombang Equator Rossby (ER), divergensi lapisan atas dengan kategori sedang dan vortisitas kuat.
Bahkan, diimbangi oleh suhu permukaan laut yang sangat hangat (30-31°C) dan aliran massa udara keluar (outflow) yang baik, akan mendukung tumbuh kembang bibit 98S ini.
Menurutnya, model NWP skala global untuk 24 jam kedepan menunjukkan sirkulasi siklonik yang semakin terpusat terutama di lapisan bawah. Begitu pula adanya peningkatan kecepatan angin dan pergerakkan bibit ke arah Barat Daya.
Sehingga, potensi bibit 98S ini untuk menjadi siklon tropis dalam 24 jam hingga 36 jam sejak Sabtu (8/4/2023) hingga ke depan dalam kategori tinggi. Lalu, medan angin menunjukkan adanya sirkulasi siklonik di setiap lapisan angin.
Diprediksi, kondisi lingkungan yang mendukung pertumbuhan bibit tersebut adalah gelombang atmosfer Madden-Julian Oscillation (MJO), wind shear vertikal cukup rendah (15-20 knots), serta divergensi lapisan atas.
Namun, faktor lain di lingkungan bibit tersebut kurang mendukung tumbuh kembang. Sehingga, potensi untuk tumbuh menjadi siklon tropis dalam 24 jam ke depan tetap berada dalam kategori rendah.
"Untuk bibit siklon tropis 98S, pengaruhnya di wilayah Jawa Timur yakni terbentuknya daerah konvergensi daerah pertemuan angin di sebagian di wilayah Jawa Timur. Hal ini memicu pumpunan awan hujan di sebagian wilayah Jawa Timur," tutupnya.
(hil/iwd)