Uji Sampel Bahan Kimia Boraks pada Makanan di Kya-kya Dipastikan Belum Final

Uji Sampel Bahan Kimia Boraks pada Makanan di Kya-kya Dipastikan Belum Final

Esti Widiyana - detikJatim
Jumat, 07 Apr 2023 17:47 WIB
BPOM Surabaya
Kepala Dinkes Surabaya Nanik Sukristina (Foto: Esti Widiyana)
Surabaya -

Dinkes dan BPOM Surabaya melakukan uji sampel makanan di Kya-kya, apakah ada yang menggunakan bahan kimia atau tidak. Satu penjual ditemukan diduga menggunakan boraks.

Kepala Dinkes Surabaya Nanik Sukristina mengatakan hasil dari pengambilan sampel makanan di Kya-kya belum bisa dipastikan terdapat kandungan boraks atau tidak. Hingga kini, hasil sampel produk makanan kemasan yang diduga mengandung boraks itu masih dalam pengujian lebih lanjut oleh BBPOM.

"Dari beberapa sampel yang kami ambil hanya satu yang suspek. Suspek kan artinya masih ada tahap pengujian lebih lanjut dari BBPOM, masih diduga dan kami perdalam lagi," kata Nanik, Jumat (7/4/2023).

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Nanik menegaskan makanan yang diperiksa sampelnya di Kya-kya hasilnya belum pasti positif mengandung bahan boraks. "Jadi belum final untuk hasil pemeriksaanya kemarin," tegasnya.

Pihaknya pun mengawal dan menjaga keamanan pangan, baik yang siap saji dan pangan olahan. Khususnya yang bebas dari cemaran kimia biologi dan fisik.

ADVERTISEMENT

"Sedangkan cemaran kimia adalah bahan berbahaya yang dilarang digunakan dalam pangan. Cemaran biologi terjadi jika ada paparan bakteri, jamur, kapang, khamir, di dalam pangan. Sementara itu cemaran fisik yang dimaksud adalah paparan rambut, staples, kerikil, dan sebagainya," jelasnya.

Sementara Kepala BBPOM Surabaya Rustyawati mangatakan, pengambilan sampel makanan di Kya-kya bersama Dinkes hasilnya belum final. Hasil uji cepat pengambilan 30 sampel tersebut, satu yang suspek diduga mengandung boraks.

"Saat ini masih kami teruskan ke laboratorium karena kan itu sampel basah, sehingga harus dikeringkan dulu, dibakar, jadi belum final, dan uji ulang di laboratorium," kata Rustyawati.

Apabila hasil dari sampel tersebut positif mengandung boraks, maka BBPOM akan menelusuri produk kemasan dari produsen yang digunakan oleh pedagang untuk diperiksa lebih lanjut. Contohnya, jika produk jadi atau kemasan akan dilihat pabriknya di mana dan ditelusuri lebih lanjut. Jika produknya berasal dari pabrik luar kota, maka akan diperiksa pabriknya.

Ia meminta kepada Dinkes untuk memberikan edukasi kepada pedagang dan UMKM. Agar lebih teliti dalam memilih produk kemasan atau bahan baku yang digunakan untuk sajian kuliner.

"Kemarin sudah saya sampaikan hasilnya masih suspek, bahkan kami sampaikan kepada pedagang langsung untuk tidak menggunakan produk yang mengandung bahan-bahan tersebut," pungkasnya.




(esw/iwd)


Hide Ads