Di Jatim, skema rekayasa lalu lintas yang pernah diterapkan adalah ganjil-genap dan one way (satu arah). Hal ini kerap dilakukan menjelang mudik Lebaran Idul Fitri. Lantas, apakah hal itu bakal diterapkan di Jatim saat arus mudik dan balik Lebaran 1444 H?
Direktur Utama PT Jasa Marga Tol Surabaya-Gempol, Hari Dominicus mengatakan, pihaknya telah merencanakan hal tersebut. Namun, untuk realisasi, masih menunggu koordinasi dan hasil keputusan bersama.
"Ada skenario (rekayasa lalin), tapi kami sedang diskusi dengan kepolisian," kata Hari, Rabu (5/4/2023).
Hari memastikan, rekayasa lalin one way tak akan dilakukan selama Lebaran nanti. Menurutnya, hal itu tak akan mengurai atau meminimalisir kemacetan.
Justru, kemacetan bakal terjadi di salah satu lajur dan berdampak ke jalan raya umum. "Tapi, memang tidak seperti kemarin one way, memang itu bagus untuk keluar Surabaya, tapi yang masuk Surabaya terganggu dan arteri juga macet semua," paparnya.
Kendati demikian, ia mengaku hal itu masih dikoordinasikan secara matang. Perihal realisasi, sambung Hari, harus menanti kesepakatan dan hasil seluruh pihak terkait.
"Jadi, masih diwacanakan. Tapi, kalau benar-benar seperti kemarin (macet parah) baru dieksekusi," ujarnya.
Meski begitu, ia berharap kemacetan tak akan terjadi. Sebab, telah menyediakan SDM dan meningkatkan fasilitas penunjang untuk mengurai antrean kendaraan.
"Kalau masih bisa diatasi dengan tambahan orang dan mobile reader, tentunya skenario itu (rekayasa lalin) tidak dilakukan," tutupnya.
(hil/iwd)