9 Mitos Seputar Sperma dan Faktanya yang Penting Diketahui Pasutri

Kabar Kesehatan

9 Mitos Seputar Sperma dan Faktanya yang Penting Diketahui Pasutri

Celine Kurnia - detikJatim
Rabu, 05 Apr 2023 02:00 WIB
Ilustrasi sperma dan sel telur atau ovum
Ilustrasi sperma. (Foto: Getty Images/iStockphoto/niphon)
Surabaya -

Spermatozoa atau sperma adalah sel yang menjadi bagian dari sistem reproduksi pria. Sperma dikeluarkan bersama air mani saat ejakulasi.

Fungsi sel tersebut adalah membuahi sel telur yang memungkinkan terjadinya kehamilan pada wanita.

Tentang sperma ini ada sejumlah mitos yang kerap dipercaya oleh pasutri. Dilansir dari detikHealth mengutip Healthline, ini 9 mitos sperma dan faktanya.

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

1. Sperma berenang lurus

Sebagian pasutri percaya bahwa 20-300 juta sperma berenang lurus dan bersaing satu sama lain untuk membuahi sel telur.

ADVERTISEMENT

Faktanya, sebagian besar sperma tidak benar-benar berenang lurus. Kemampuan pergerakan sperma (motilitas) diklasifikasikan jadi 3 kelompok.

β€’ Motilitas progresif: aktif bergerak dalam garis lurus atau lingkaran besar

β€’ Motilitas non-progresif: pola lain kecuali maju

β€’ Immotilitas : tidak bergerak

Sperma membutuhkan dorongan dari sistem produktif wanita untuk memastikan mereka mencapai sel telur.

Sebagian besar motilitas dilakukan oleh otot rahim yang menggerakkan sperma ke saluran tuba menuju sel telur.

2. Sperma yang lebih kental artinya lebih subur

Air mani yang lebih kental tidak selalu berarti sperma juga kental. Kondisi seperti ini biasanya terjadi karena konsentrasi sperma yang tinggi atau jumlah sperma berbentuk tidak beraturan.

Mereka masih membutuhkan bantuan dari sistem reproduksi wanita agar tetap aman.

Saat sperma memasuki vagina, mereka bersentuhan dengan lendir serviks. Lendir serviks melakukan dua hal, yakni melindungi dan menolak.

Serviks melindungi sperma dari keasaman vagina serta menolak sperma yang bentuk dan motilitasnya akan mencegahnya mencapai sel telur.

3. Sperma hanya hidup sebentar setelah ejakulasi

Faktanya, umur sperma tergantung di tempat sperma mendarat setelah ejakulasi. Sperma yang berhasil masuk ke dalam vagina setelah ejakulasi dapat hidup hingga 5 hari.

Ini karena efek perlindungan dari lendir dan kriptus serviks.

Sperma yang mendarat di benda dingin dan kering bisa mati setelah beberapa menit, meskipun sangat jarang bisa bertahan 30 menit penuh.

Mereka mungkin mati lebih cepat di bak mandi air panas karena suhu atau bahan kimia di dalam air.

4. Sperma hanya perlu menuju sel telur

Saat sperma meninggalkan penis, mereka tidak langsung menuju ke rahim. Beberapa sperma menempel pada sel epitel saluran telur di tuba falopi atau disimpan di ruang kecil yang disebut kriptus sampai pembuahan tepat waktu (ovulasi).

5. Sperma tetap subur dan sehat seumur hidup pria

Salah satu mitos yang masih bertahan adalah meskipun sel telur jumlahnya terbatas, sperma tersedia untuk persediaan seumur hidup.

Faktanya, produksi sperma atau spermatogenesis memang berlangsung tanpa batas waktu, tetapi kualitas dan motilitas sperma menurun seiring bertambahnya usia.

Menurut penelitian, pria yang lebih tua mungkin mewariskan mutasi genetik kepada anak-anak mereka, sekitar 4 kali lebih cepat daripada wanita.

6. Celana dalam berpengaruh terhadap jumlah sperma

Faktanya, celana dalam hampir tidak berpengaruh pada jumlah sperma. Studi pada 2018 menemukan pria yang memakai celana boxer memiliki sperma 17 persen lebih banyak daripada pria yang memakai celana dalam.

Namun, studi itu memperingatkan bahwa hasil mereka tidak memperhitungkan faktor lain yang memengaruhi produksi sperma, seperti jenis celana atau bahan pembuat celana dalam.

7. Setiap sperma sehat dan layak

Faktanya, dari seluruh sperma yang keluar saat ejakulasi hanya 40 persen yang bergerak. Dari 40 persen itu tidak semuanya sampai ke sel telur karena sejumlah alasan.

Misalnya, bentuk sperma yang aneh atau ada bagian yang hilang.

8. Cairan praejakulasi tidak membuat hamil

Faktanya, kehamilan masih dapat terjadi. Secara biologis, pre-cum tidak mengandung sperma, tetapi sperma yang tersisa di uretra dapat tercampur.

Sebuah studi mengungkapkan 37 persen sampel pre-cum yang dikumpulkan dari 27 subjek penelitian mengandung sperma sehat dalam jumlah yang signifikan.

9. Semakin banyak sperma, peluang kehamilan semakin besar

Memiliki volume air mani yang tinggi memang bagus, tetapi ada saat ketika hasilnya berkurang. Semakin tinggi konsentrasi sperma, semakin banyak sperma dapat membuahi sel telur.

Biasanya, hanya satu sel sperma bersel tunggal yang membuahi satu sel telur dan menghasilkan perkembangan embrio.

Setelah sperma pertama menembus lapisan protein di sekitar sel telur, lapisan ini menghalangi lebih banyak sperma untuk melewatinya.

Tetapi jika terlalu banyak sperma yang mencapai sel telur (dua atau lebih) dalam kasus yang jarang terjadi, sperma dapat menembus lapisan ini dan membuahi sel telur.

Ini disebut polispermi yang meningkatkan risiko mutasi DNA, kondisi otak seperti down syndrome, atau potensi cacat fatal pada jantung, tulang belakang, dan tengkorak.




(dpe/iwd)


Hide Ads