Hari Hati Nurani Internasional dirayakan setiap tanggal 5 April. Perayaan ini diprakarsai oleh PBB.
Peringatan ini bertujuan untuk meningkatkan perdamaian dan stabilitas dunia berdasarkan penghormatan akan hak asasi manusia. Serta untuk menciptakan kebebasan dasar bagi semua orang tanpa memandang ras, jenis kelamin, bahasa maupun agama.
Dengan ini, PBB mengajak negara anggota, organisasi internasional maupun regional lainnya, sektor swasta dan masyarakat sipil, serta organisasi non-pemerintah dan individu, untuk membangun budaya damai dengan cinta dan hati nurani yang sesuai dengan budaya dan keadaan atau kebiasaan dari kelompok masyarakat tersebut.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Ajakan tersebut melalui program pendidikan berkualitas dan dengan peningkatan kesadaran publik untuk mendorong pembangunan berkelanjutan.
Hati nurani merupakan batin seseorang yang bersifat abstrak, yang berperan penting dalam memotivasi setiap tindakan manusia yang tidak dapat diabaikan. Manusia sejatinya makhluk yang bertindak dengan dipengaruhi oleh pikiran dan perasaan.
Moralitas, etika dan kebajikan yang dipandu oleh hati nurani dapat menghentikan seseorang maupun suatu bangsa untuk mengeksploitasi orang atau kelompok lain. Ketika manusia tidak menggunakan hati nuraninya, ia akan menjadi materialistis, kejam, dan tidak berakal.
Penetapan Hari Hati Nurani Internasional
Pada 19 Juli 2019, PBB mendeklarasikan Hari Hati Nurani Internasional yang diperingati setiap tanggal 5 April dengan Resolusi A/73/L.102. Mengutip situs resmi PBB, Majelis Umum PBB menyatakan 5 April sebagai Hari Hati Nurani Internasional dengan dasar berikut ini.
- Kesadaran untuk menciptakan kondisi yang stabil dan sejahtera.
- Hubungan yang damai dan bersahabat berdasarkan penghormatan terhadap hak asasi manusia.
- Kebebasan fundamental bagi semua tanpa membedakan ras, jenis kelamin, bahasa atau agama.
Sebab, para pemimpin global yang bersatu di PBB memandang segala kejahatan atas kemanusiaan didorong oleh adanya keinginan untuk mendapat kendali lebih besar atas komunitas lain tanpa mempertimbangkan martabat budaya, nilai dan hak hidup sesuai kehendak mereka.
Itu yang menyebabkan tindakan penjajahan, pembantaian terhadap kelompok tertentu, serta kejahatan-kejahatan lain terhadap kemanusiaan yang keji.
Hari Hati Nurani Internasional memiliki banyak nilai yang terkandung di dalamnya. Di antaranya seperti nilai perdamaian, toleransi, pengertian, solidaritas, dan inklusi.
Perayaan ini diperingati untuk menyadarkan masyarakat global akan pentingnya hati nurani, dan bagaimana perannya dalam menghentikan tindak kejahatan yang dilakukan orang lain. Seperti menyakiti secara lisan, fisik, seksual, atau mental.
Inti pesan dari Hari Hati Nurani Internasional yakni setiap orang memiliki harga diri dan hak untuk hidup secara damai dan merasa aman. Perayaan ini juga merupakan perwujudan akan penciptaan 'budaya damai' di masyarakat global.
Budaya Damai
Budaya damai merupakan nilai, sikap menghormati hak hidup manusia, menolak segala tindak kekerasan, adanya persamaan hak antara laki-laki dan perempuan, pengakuan kebebasan berpendapat dan berekspresi bagi setiap orang yang terikat pada prinsip demokrasi berdasarkan rasa toleransi, solidaritas, pluralisme dan menerima adanya perbedaan antarbangsa, suku, agama, budaya dari individu maupun kelompok lain.
Konsep budaya damai diadaptasi dari International Congress on Peace in the Minds of Men yang diselenggarakan oleh United Nations Educational, Scientific and Cultural Organization (UNESCO) di COte d'Ivoire pada Juli 1989.
Sejak saat itu, promosi budaya perdamaian semakin dipandang sebagai tujuan berharga dari kehidupan masyarakat global. Konsep ini semakin berkembang dan menginspirasi banyak kegiatan di masyarakat. Sehingga budaya perdamaian secara bertahap mengambil karakteristik gerakan global.
Merayakan Hari Hati Nurani Internasional
Ada banyak hal yang dapat detikers lakukan di Hari Hati Nurani Internasional. Di antaranya:
1. Memperdalam pengetahuan diperingatinya Hari Hati Nurani Internasional, serta isu-isu apa saja yang ada di dalamnya.
2. Mengikuti diskusi grup tentang apa saja yang dapat dilakukan untuk mewujudkan perdamaian dunia melalui Hari Hati Nurani Internasional.
3. Menyebarkan wawasan dan kesadaran akan Hari Hati Nurani Internasional di media sosial. Dapat berupa twibbon maupun tulisan blog pribadi detikers.
(sun/iwd)