Seorang pria ditemukan tewas tergeletak di pinggir Jalan Ahmad Yani, Surabaya. Pria tersebut diduga jadi korban pembunuhan. Pasalnya, barang berharganya raib.
Peristiwa penemuan jenazah itu dilaporkan sekitar pukul 02.47 WIB, Minggu (2/4/2023) dini hari. Laporan yang masuk ke BPBD Kota Surabaya adalah kecelakaan tunggal. Saat pertama kali ditemukan, korban sudah tergeletak tak bernyawa tanpa ada identitas.
Saat petugas hendak mengevakuasi korban, baru lah ada temannya yang datang. Diketahui korban sedang dalam perjalanan pulang dari Sidoarjo naik motor.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
"Keterangan dari saksi (rekan korban) awalnya korban dan rekannya pulang nongkrong di seputaran Sidoarjo. Korban di tengah perjalanan mendahului rekannya," jelas Kabid Darlog BPBD Kota Surabaya Buyung.
Buyung menambahkan, tak ada yang tahu persis kecelakaan itu. Apakah korban terjatuh sendiri dari motor atau ada kendaraan lain yang terlibat.
"Tidak ada yang tahu pasti kejadian awal korban terjatuh," tambah Buyung.
Identitas korban diketahui berinisial MI (19), warga Dukuh Kupang, Kecamatan Dukuh Pakis, Surabaya.
Informasi yang diterima detikJatim dari internal kepolisian, kematian korban janggal. Barang berharga korban mulai handphone hingga dompet raib. Terdapat luka di bagian kepala.
Selain itu, tidak ditemukan tanda-tanda bekas kecelakaan seperti serpihan motor yang berserakan. Kasus ini masih didalami Sat Lantas dan Sat Reskrim Polrestabes Surabaya.
Dihubungi terpisah, Kasat Reskrim Polrestabes Surabaya AKBP Mirzal Maulana menjelaskan untuk sementara laporan yang masuk ke kesatuannya adalah kecelakaan lalu lintas. Kendati demikian, Mirzal sudah menyadari bahwa ada yang janggal dengan penemuan jenazah di Jalan Ahmad Yani tersebut. Oleh sebab itu, selain berkoordinasi dengan Sat Lantas, Sat Reskrim Polrestabes Surabaya juga menerjunkan Tim Antibandit.
"Sementara dugaan kecelakaan lalu lintas ditangani oleh Unit Laka Lantas Sat Lantas Polrestabes Surabaya. Setelah Kasat Lantas koordinasi dengan saya, saya arahkan Tim Antibandit untuk back up penyelidikan peristiwa tersebut," jelas Mirzal.
(abq/dte)