22 RSUD di Jatim Belum Miliki 7 Dokter Spesialis Standar

22 RSUD di Jatim Belum Miliki 7 Dokter Spesialis Standar

Esti Widiyana - detikJatim
Sabtu, 01 Apr 2023 01:00 WIB
Kadinkes Jatim dr Erwin Astha Triyono
Kadinkes Jatim dr Erwin Astha Triyono (Foto: Esti Widiyana/detikJatim)
Surabaya -

Menteri Kesehatan Budi Gunadi Sadikin menyebut, ada 22 RSUD di Jawa Timur yang belum memiliki 7 dokter spesialis standar. Hal ini menjadi tugas Dinkes Jatim mengisi kekosongan itu.

Dalam sebuah rumah sakit, baiknya dilengkapi dengan 7 dokter spesialis standar. Yakni dokter spesialis penyakit dalam, kandungan (obgyn), bedah, anak, anestesi, radiologi dan patologi klinis.

"Dari semua RSUD yang ada di Jawa Timur, 22 RSUD belum memiliki 7 jenis dokter spesialis. Ini terus kita kejar untuk terus melengkapi," kata Budi melalui daring bersama FK Unair, Jumat (31/3/2023).

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Sementara Kepala Dinkes Jatim Erwin Astha Triyono mengatakan, apa yang disampaikan menkes akan menjadi acuan dan akan dilakukan pola pemetaan. Sehingga, 5 tahun ke depan bisa terealisasi dan bertahap.

"Prinsipnya saya mengusulkan harus ada upaya masing-masing kabupaten kota itu membiasakan diri investasi SDM. Sehingga jangan sampai sarpras ada, baru berebut lulusan spesialis. Jadi investasi SDM jadi kultur baru agar kabupaten kota bisa melakukan gerakan sama, seperti Sumenep dan Gresik," kata Erwin.

ADVERTISEMENT

Erwin mengatakan, hal ini bisa diupayakan dengan sistem rujukan yang baik. Jika di RSUD tersebut tidak ada dokter spesialis, bisa dirujuk ke area tersekat.

"Sehingga mutu layanan di Jatim tetap maksimal," ujarnya.

Salah satu cara untuk bisa memenuhi dokter spesialis dengan Academy Health System (AHS). Di mana AHS sendiri bisa menjawab 4 masalah.

"Pertama, produktivitas agar teman-teman di daerah mau sekolah lagi. Kedua masalah mutu. Ketiga distribusi karena lulusan baru seringkali rebutan, sekarang sudah disiapkan dari sebelum masuk mau ke mana nanti," jelas Erwin.

"Selanjutnya, kesejahteraan mereka tetap dipertimbangkan sarpras, rupiah, jenjang karir, sekolah, itu yang harus dilengkapi supaya isu terkait dengan pemenuhan kebutuhan spesialis komprehensif," jelasnya.

Saat ini, yang mengikuti AHS sudah ada dari Gresik dan Sumenep. Namun, Erwin mewajibkan investasi dokter spesialis. Diketahui, total RS umum dan swasta di Jatim ada 413.

"Tapi kemudahan itu sama atau tidak tergantung sekarang yang jadi fokus kepulauan terpencil. Gresik, Sumenep paling banyak punya daerah terpencil. Sisanya kita bicarakan dan hitung bersama," pungkasnya.




(hil/fat)


Hide Ads