Perahu tambang penyeberangan Sungai Brantas di Jalan Mastrip, Kemlaten, Karang Pilang, Surabaya tenggelam. Perahu tambang itu tenggelam karena bocor.
Kejadian ini membuat satu penumpang bernama Desiree Peni Chindy Khatrine (24) warga Kemlaten VIII RT I3 RW 5 Kebraon, Karangpilang, hingga kini hilang dan belum ditemukan. Sementara 9 motor yang semula turut tenggelam berhasil dievakuasi.
Salah satu penumpang menceritakan detik-detik dia bertahan hidup dengan memegang sling baja agar tidak tenggelam. Dia bahkan rela bergelantungan di sling baja yang juga berfungsi sebagai tali penyeberangan.
Penumpang tersebut bernama Agus. Ia berkisah bagaimana saat dirinya menyeberang dengan perahu kayu untuk berangkat kerja, tiba-tiba tiba-tiba tenggelam. Dirinya pun panik, begitu pula penumpang lainnya. Hati-hatinya deg deg-an manakala dia berusaha menyelamatkan diri dengan bergelantungan dengan tali sling. Di sampingnya, juga tampak wanita hamil panik.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Meski dalam keadaan terdesak, Agus tetap mencoba menyelamatkan seorang penumpang yang sedang hamil. Ia memberikan pelampung itu ke penumpang yang hamil. Meskipun tubuhnya juga tengah tenggelam.
"Saat kejadian pelampung itu saya minta diturunkan, kemudian saya kasihkan ibu ini (Dalam kondisi hamil). Yang lain masih di pinggir semua. Saya tadi mau renang, tapi arusnya kenceng nggak berani," kata Agus kepada wartawan di lokasi kejadian, Sabtu (25/4/2023).
Saat terdesak, Agus akhirnya berinisiatif naik ke atas perahu untuk meraih tali tambang. Ia bersama penumpang lainnya akhirnya bahu membahu menarik tali sling baja tersebut agar perahu tidak hanyut ke tengah sungai.
"Saya ke atas perahu, nahan tali baja yang ada supaya perahu nggak ke tengah," ungkap Agus.
Agus mengaku ingat betul, jumlah penumpang di perahu itu tidak sampai 10 orang. Dan ada beberapa motor turut tenggelam.
"Kejadian begitu cepat sekali. Soalnya arusnya deras. Bocornya mungkin agak lebar. Air langsung masuk. Posisi tenggelam di belakang dulu. Penumpang juga banyak yang ada di belakang," ujar Agus.
Agus memastikan, posisi perahu tambang tenggelam berjarak sekitar 6 meter dari titik awal penyeberang.
"Sekitar 6 meter, belum balik arah ke sana (Ke arah tepi sungai di Pagesangan). Baru berangkat," ungkap Agus.
Sementara warga yang melintas dan melihat kejadian tersebut juga spontan terjun ke Sungai Brantas. Kusnan (61), salah warga yang ikut menolong para penumpang menceritakan kejadian ini. Pria berambut gondrong itu kebetulan melintas di lokasi. Kusnan menyebut, kejadian ini berlangsung sangat cepat. Beruntung ia sempat menolong tiga penumpang.
"Saya menolong tiga orang. Tiba-tiba kejadian leb-leb (Tenggelam), cepat. Saat itu saya sedang jalan kaki," kata Kusnan kepada detikJatim.
Saat kejadian, Kusnan sempat mendengar suara teriakan minta tolong. Setelah itu, ia langsung nekat menceburkan diri untuk mengevakuasi penumpang yang hilang.
"Iya ada suara tolong-tolong, langsung saya lari," ujar Kusnan.
Tak hanya itu, insiden perahu tambang tenggelam ini terjadi saat arus Sungai Brantas kencang.
"Arusnya kenceng. Yang satu (saya selamatkan) di sini, sini belakang tembok. Yang kedua di pasir-pasir sana, saya selamatkan laki dan perempuan dan dibawa ke puskesmas," ungkapnya.