Perahu tambang penyeberangan Sungai Brantas di Jalan Mastrip, Kemlaten, Karang Pilang, Surabaya tenggelem. Salah satu penumpang menceritakan detik-detik ia bertahan hidup dengan memegang sling baja agar tidak tenggelam.
Penumpang tersebut yakni Agus. Ia berkisah bagaimana deg deg-an dirinya saat berusaha menyelamatkan diri. Para penumpang lain juga mencoba menyelamatkan diri dari insiden ini, tak terkecuali seorang perempuan yang sedang hamil.
Meski dalam keadaan terdesak, Agus tetap mencoba menyelamatkan seorang penumpang yang sedang hamil. Ia memberikan pelampung itu ke penumpang yang hamil. Meskipun ia juga tengah tenggelam.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
"Saat kejadian pelampung itu saya minta diturunkan, kemudian saya kasihkan ibu ini (dalam kondisi hamil). Yang lain masih di pinggir semua. Saya tadi mau renang, tapi arusnya kenceng nggak berani," kata Agus kepada wartawan di lokasi kejadian, Sabtu (25/4/2023).
Saat terdesak, Agus akhirnya berinisiatif naik ke atas perahu untuk meraih tali tambang. Ia bersama penumpang lainnya akhirnya bahu membahu menarik tali sling baja tersebut agar perahu tidak hanyut ke tengah sungai.
"Saya ke atas perahu, nahan tali baja yang ada supaya perahu nggak ke tengah," ungkap Agus.
Agus masih ingat betul, jumlah penumpang di perahu itu tidak sampai 10 orang. Sedangkan jumlah motor sekitar 7 unit.
"Kejadian begitu cepat sekali. Soalnya arusnya deras. Bocornya mungkin agak lebar. Air langsung masuk. Posisi tenggelam di belakang dulu. Penumpang juga banyak yang ada di belakang," ujar Agus.
Agus memastikan, posisi perahu tambang tenggelam berjarak sekitar 6 meter dari titik awal penyeberang.
"Sekitar 6 meter, belum balik arah ke sana (Ke arah tepi sungai di Pagesangan). Baru berangkat," ungkap Agus.
(hil/fat)