.webp)
Menjadi salah satu kota industri di Jawa Timur, kemacetan jadi hal lumrah di Gresik. Beberapa titik kemacetan sering kali dijumpai. Terlebih saat-saat tertentu seperti adanya perbaikan jalan, jam pulang kerja, hingga kecelakaan.
Pada bulan Ramadhan titik kemacetan baru bermunculan. Namun, kemacetan tersebut hanya terjadi saat menjelang waktu berbuka puasa hingga waktu salat tarawih.
Agar tak terjebak kemacetan, simak empat jalanan yang menjadi titik kemacetan saat menjelang berbuka puasa.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
1. Gresik Kota Baru (GKB)
Komplek perumahan yang terbagi menjadi dua kecamatan ini kini semakin ramai penghuni. Pada bulan Ramadan, sepanjang Jalanan GKB mulai dari Jalan Sumatera hingga Jalan Kalimantan, banyak pedagang takjil dadakan. Mulai dari gorengan, aneka minuman, pentol, Kolak hingga makanan khas Gresik.
Banyaknya aneka jajanan yang dijual tersebut, mengundang para calon pembeli untuk datang. Sehingga membuat jalanan tersebut macet karena dipenuhi para pencari takjil.
Ditambah lagi, jalanan tersebut merupakan jalur alternatif bagi para pengendara dari Manyar menuju Underpass GKB. Meski demikian, kemacetan tersebut membawa berkah bagi para pedagang dan tukang parkir sekitar.
2. Kota Baru Driyorejo
Berada di perbatasan Gresik Surabaya, Kota Baru Driyorejo (KBD) menjadi jujukan warga Surabaya Barat dalam mencari takjil. Sepanjang Jalan Raya Batu Mulia yang berada di perumahan tersebut dipadati oleh PKL.
Dengan gerobak dan kedai yang terletak di bahu jalan, membuat jalan tersebut semakin kecil. Apalagi, para pembeli yang memarkir kendaraannya di jalan, membuat pengendara yang ingin melintas jadi kesulitan.
Biasanya, jalanan ini mengalami kemacetan mulai pukul 16.30 hingga setelah tarawih. Puncak kemacetan terjadi pada pukul 17.00 WIB dan terurai perlahan setelah adzan magrib.
3. Jalan Sunan Giri
Jalan dari arah Tugu Lontar menuju Makam Sunan Giri ini, juga menjadi sasaran pemburu takjil menjelang buka puasa. Banyak pengendara yang memperlambat laju untuk memilih takjil yang ingin dibelinya.
Selain itu banyak pengendara roda dua yang memarkir kendaraannya di depan para pedagang. Sehingga membuat pengendara lainnya memperlambat laju kendaraan. Meski demikian, arus lalu lintas di jalanan tersebut padat merayap.
4. Jalan Manyar Desa Manyarejo, Gresik
Jalan Raya Manyar merupakan jalan nasional yang menghubungkan Gresik dengan Paciran, Lamongan. Jalan tersebut satu-satunya jalur terdekat dari Gresik Kota menuju Kecamatan Panceng, Ujung Pangkah, Bungah dan Manyar.
Meski bukan bulan Ramadan, jalan ini setiap hari mengalami kemacetan. Terlebih saat jam pergi dan pulang kerja. Kemacetan terjadi mulai dari dari pintu keluar Tol Manyar hingga Simpang Tiga Leran.
Pemerintah pusat berupaya untuk mengatasi masalah ini dengan melebarkan jalan tersebut. Pemkab Gresik sendiri juga telah merelokasi PKL yang berada di bahu jalan untuk dilakukan pelebaran. Hal ini diharapkan dapat membantu mengurangi kemacetan di jalur tersebut.
Saat bulan Ramadan seperti ini, Jalan Manyar juga mengalami kemacetan, terutama menjelang waktu berbuka puasa. Banyak para pengendara yang ingin berbuka di rumah membuat jalan tersebut mengalami kepadatan saat jam pulang kerja tiba. Apalagi, di perempatan Tugu Manyar yang banyak warga berlalu lalang menyeberang untuk mencari takjil di Jalan Makam Dalam Manyar.
5. Pasar Cerme
Selain dilintasi kendaraan kecil, pertigaan Pasar Cerme atau Jalan Cerme Lor juga dilintasi kendaraan besar. Jalan ini menjadi langganan kemacetan setiap hari terutama saat jam padat kendaraan seperti pulang kerja.
Pada bulan Ramadan, di depan sepanjang Jalan Pasar Cerme Lor juga tampak pedagang takjil dadakan. Kemacetan disebabkan padatnya kendaraan yang melintas dari arah Bunder menuju Boboh atau sebaliknya. Terutama saat kereta api melintas, tentu membuat kendaraan harus mengantre saat melewati rel kereta api.
(abq/fat)
