Banjir lahar Gunung Semeru menerjang aliran sungai Curah Kobokan di Desa Supit Urang, Kecamatan Pronojiwo, Lumajang. Warga dilarang beraktivitas sekitar 13 km dari puncak.
Banjir lahar yang turun ini juga terjadi di aliran sungai Leprak di Desa Sumberwuluh, Kecamatan Candipuro, Lumajang. Banjir lahar ini terjadi setelah kawasan puncak gunung diguyur hujan.
Selain banjir, aktivitas Gunung Api tertinggi di Pulau Jawa itu juga terekam mengalami 21 kali letusan dan satu kali gempa tektonik lokal.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Petugas dari Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Lumajang menghimbau warga agar meningkatkan kewaspadaan karena status gunung Semeru masih level tiga atau siaga.
"Jika terjadi hujan yang terjadi di Gunung Semeru bisa mengakibatkan banjir lahar Gunung Semeru. Status Gunung Semeru masih level 3 atau siaga," ujar Kepala BPBD kabupaten Lumajang Patria Dwi Hastiadi kepada detikJatim Jumat (24/3/2023).
Masyarakat juga dihimbau tidak melakukan aktivitas 13 kilometer dari puncak gunung Semeru serta 500 meter di kanan kiri sungai yang dialiri banjir lahar Gunung Semeru.
"Masyarakat kita himbau tidak melakukan aktivitas sejauh 13 kilometer dari puncak serta 500 meter di kanan dan kiri sempadan sungai," tandas Patria.
(abq/iwd)