Banjir Lahar Dingin Semeru 'Over Skala' Seret Truk hingga Alat Berat

Banjir Lahar Dingin Semeru 'Over Skala' Seret Truk hingga Alat Berat

Denza Perdana - detikJatim
Jumat, 24 Mar 2023 16:40 WIB
Banjir lahar dingin Semeru menyeret sebuah truk di Curah Kobokan.
Truk penambang terseret banjir lahar (Foto: Istimewa/video amatir warga)
Lumajang -

Banjir lahar dingin Semeru kembali terjadi. Banjir yang terjadi kali ini disebut yang terbesar selama 1 bulan terakhir. Sudah melebihi skala atau over skala dibandingkan banjir lahar dingin sebelumnya.

Sejumlah video yang menunjukkan peristiwa banjir lahar dingin ini beredar di media sosial. Beberapa akun di Twitter dan Instagram mengunggah video peristiwa banjir lahar dingin besar yang membuat sejumlah warga dan penambang pasir di Besuk Wedok, Curah Kobokan, Lumajang panik.

"Over skala iki Lur! Masyaallah, gede Lurrr! Gede tenan iki Lur! (Melebihi skala ini Saudara! Masyaallah, besar Saudara! Besar betul ini Saudara!)" Demikian seruan pria di dalam video tersebut dilihat detikJatim dari akun Twitter info_semeru, Jumat (24/3/2023).

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Tidak hanya itu, di lokasi yang sama banjir itu diduga menyebabkan sebuah truk terseret. Itu terlihat di salah satu video yang juga beredar di media sosial dan aplikasi percakapan WhatsApp.

"Banjire teko, banjire teko, Bos! Montore sopo iku, montore sopo? Woi, montore sopo iku woi? (Banjirnya datang, banjirnya datang, Bos! Truknya siapa itu, truknya siapa? Woi, truknya siapa itu woi?)" Ujar pria di dalam video tersebut.

ADVERTISEMENT

Tidak hanya truk, sebuah alat berat crane yang diduga milik penambang pasir diduga juga terbawa arus banjir deras di kawasan Besuk Wedok, Curah Kobokan, Lumajang.

"Aduh rubuh wis, rubuh! Aduh, entekwis! (Aduh roboh sudah, roboh! Aduh, habis sudah!)" Sebut suara pria di dalam video yang diunggah di status WhatsApp Anggota Senior Tim Rescue Ikatan Remaja Anti Narkotika Pecinta Alam (Irannala) yang akrab disapa Mbah Gun.

Kepada detikJatim Mbah Gun menyebutkan peristiwa banjir lahar dingin dengan intensitas melebihi skala sebelumnya itu terjadi pada Jumat siang sekitar pukul 11.00 WIB.

Dia menjelaskan amplitudo maksimal (amak) getaran banjir yang terpantau dalam seismograf mencapai angka 39 mm. Menurut Mbah Gun, itu adalah angka tertinggi yang pernah terjadi selama 1 bulan terakhir.

"Paling besar memang banjirnya. Sebulan ini kan sudah terjadi beberapa kali banjir. Paling besar sebelumnya amak 30 mm. Itu sudah bisa nyeret truk. Ini 39 mm, akhirnya tadi alat berat ikut keseret," ujarnya.

Banjir lahar dingin kali ini juga menyebabkan sebuah tanggul jebol. Akibatnya aliran banjir lahar dingin dari Besuk Kobokan sempat masuk hingga kawasan Kampung Renteng meski tidak sampai menyentuh permukiman warga.

"Info terkini Lur, Kampung Renteng. Weh, tanggule jebol iki mau, ngantem mrene Lur! (Info terkini Saudara, Kampung Renteng. Wah, tanggul jebol ini tadi, menghantam ke sini (Kampung Renteng) Saudara!)" Sebut pria di dalam video yang juga dibagikan oleh Mbah Gun di status WhatsApp.

Mbah Gun memastikan bahwa aliran banjir lahar dingin itu tidak sampai masuk ke permukiman warga di Kampung Renteng, Desa Sumberwuluh, Kecamatan Candipuro.




(dpe/fat)

Berita Terkait

 

 

 

 

 

 

 

 


Hide Ads