Longsor Terjang Tiga Rumah di Trenggalek

Longsor Terjang Tiga Rumah di Trenggalek

Adhar Muttaqin - detikJatim
Kamis, 23 Mar 2023 16:23 WIB
longsor di trenggalek
Longsor yang menerjang rumah warga (Foto: Istimewa)
Trenggalek -

Hujan deras yang terjadi di Trenggalek memicu terjadinya longsor di Kecamatan Watulimo dan Kampak. Akibatnya tiga rumah warga rusak.

Kepala Pelaksana (Kalaksa) Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Trenggalek, Stefanus Triadi Atmono, mengatakan tiga titik tanah longsor tersebut terjadi di rumah Imam dan Suratno Desa Gemaharjo, Kecamatan Watulimo serta rumah milik Sukeni di Desa Karangrejo, Kecamatan Kampak.

"Kejadian antara pukul 01.00 WIB sampai 03.00 WIB dini hari tadi," kata Stefanus, Kamis (23/3/2023).

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

longsor di trenggalekFoto: Istimewa

Menurut Stefanus, rentetan kejadian tanah longsor bermula dari hujan deras yang terjadi mulai Rabu malam hingga Kami pagi. Kondisi tersebut membuat tanah di sekitar lokasi kejadian menjadi labil.

"Sekitar pukul 01.30 WIB, tebing dengan tinggi tiga meter dan lebar tujuh meter longsor dan menimpa dinding rumah Imam, akibatnya dinding rumah jebol," ujarnya.

ADVERTISEMENT

Sedangkan tanah longsor di rumah Suratno di Desa Gemaharjo terjadi sekitar pukul 02.00 WIB. Plengsengan penahan rumah sepanjang enam meter dengan ketinggian enam meter longsor. Kondisi tersebut mengancam keberadaan rumah Suratno.

"Untuk bencana longsor di rumah Sukeni, terjadi sekitar jam 3 pagi tadi. Tebing yang ada di samping rumah longsor dan menimpa dinding hingga jebol," imbuhnya.

Triadi memastikan bencana tanah longsor di tiga lokasi tersebut tidak sampai menimbulkan korban jiwa atau luka, seluruh penghuni rumah dalam kondisi selamat.

Saat ini warga dibantu tim kebencanaan bergotong-royong membersihkan material yang menimpa rumah warga. Pihaknya mengimbau masyarakat yang berada di sekitar lokasi bencana untuk meningkatkan kewaspadaan.

"Kami imbau masyarakat berhati-hati, apalagi yang tinggal di dekat lereng atau tebing, karena hujan masih sering terjadi dengan intensitas tinggi," jelasnya.




(dpe/iwd)

Berita Terkait

 

 

 

 

 

 

 

 


Hide Ads