Komunitas Mata Hati Surabaya Gelar Pangajian Ramadhan

Komunitas Mata Hati Surabaya Gelar Pangajian Ramadhan

Praditya Fauzi Rahman - detikJatim
Kamis, 23 Mar 2023 14:28 WIB
Komunitas Mata Hati Surabaya menggelar pengajian Ramadhan
Foto: Komunitas Mata Hati Surabaya menggelar pengajian Ramadhan (Praditya Fauzi Rahman/detikJatim)
Surabaya -

Setiap Ramadhan tiba, masyarakat kerap berlomba-lomba memperbanyak ibadah. Mulai dari salat, puasa, hingga tadarus atau mengaji bersama. Seperti halnya yang dilakukan sejumlah 'anak-anak istimewa' di Komunitas Mata Hati (KMH) Surabaya ini. Mereka mengaji, bernyanyi, sambil mendengarkan dakwah bersama-sama di Rungkut Asri 13, Surabaya itu.

Meski tak dilakukan secara rutin dan terjadwal, namun mereka tampak antusias. Sesekali, mereka tampak riang sembari bercanda dengan yang lainnya. Mereka begitu khidmat dan khusyu' mengikuti pengajian dan tausyiah. Lalu, mereka bernyanyi bersama.

Ustaz Arif Hadi Umam menyebut ada beragam anak istimewa dalam komunitas Komunitas Mata Hati. Mulai dari pengidap tunagrahita, tunanetra, hingga tunarungu. Meski begitu, mereka tetap khusyuk dan mengikuti beragam kegiatan KMH dengan cara masing-masing.

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

"Kita adakan buber (buka bersama), lalu disambung kajian rutin berisi motivasi untuk menjalani hidup sebagai orang yang berkebutuhan khusus," kata Arif kepada detikJatim, Kamis (23/3/2023).

Arif menuturkan kegiatan ini sebenarnya tak hanya dilakukan saat Ramadhan saja. Namun selalu dijadwalkan berkala 2 bulan sekali. "Tapi, ada kegiatan insidentil, biasanya ngaji bareng, kajian bareng," ujar Arif.

ADVERTISEMENT

Arif menyebut, mayoritas anggota KMH berasal dari Surabaya. Namun, ada juga yang berasal daru Sidoarjo, Gresik, hingga Madura. "Kami terbuka, ada beberapa teman-teman nonmuslim yang juga ikut dalam kajian itu, kami perbolehkan, kami terbuka," ujar warga Kedungasem, Surabaya itu.

Hal senada disampaikan salah satu pengurus KMH, Dian Eka Riani. Menurutnya, kegiatan keagamaan selalu diadakan. Artinya, tidak hanya saat menjelang atau selama puasa saja.

"Ketika puasa, menjelang berbuka, kami ngabuburit sambil mengaji braille bersama juga, meski tidak setiap hari" tuturnya.

Ia berharap, semua 'anak istimewa' di KMH bisa sukses dengan cara dan jalan masing-masing. Menurutnya, KMH tak hanya sekedar membekali ilmu keagamaan, tapi juga memotivasi dan menularkan pelbagai hal positif lainnya.

Eka berharap, kelak semua 'anak istimewa' mampu bermasyarakat dengan baik dan benar. Ia lalu menuturkan dua anggota KMH dan diterima di Kementerian.

"Sebelumnya, sudah ada 2 anak yang 'lulus', mereka diterima bekerja di Kemendes, saat itu mereka tes bersama peserta lain yang normal tapi alhamdulillah, meski kondisi fisik mereka lebih istimewa, tidak menghambat mereka beraktivitas dan berkarya seperti orang-orang lain pada umumnya," tandas Eka.




(abq/fat)


Hide Ads