Pemerintah menetapkan 1 Ramadhan 1444 H jatuh pada Kamis, 22 Maret 2023. Keputusan ini disampaikan setelah Sidang Isbat yang digelar oleh Kementerian Agama (Kemenag).
Menteri Agama Yaqut Cholil Qoumas pada Rabu (22/3/2023) mengumumkan bahwa sudah ada beberapa orang yang melaporkan melihat hilal. Dia juga menyebutkan bahwa upaya pemantauan hilal sudah memenuhi kriteria penetapan bulan baru.
"Hari ini kementerian agama telah menetapkan awal bulan Qomariyah dengan mekanisme sidang isbat. Tadi sudah ada beberapa orang yang melapor melihat hilal. Dalam musyawarah tadi kami bersepakat bahwa 1 Ramadhan 1444 hijriah jatuh pada Kamis 23 Maret 2023 masehi. Kami berharap hasil sidang isbat ini seluruh umat islam Indonesia bisa menjalankan ibadah Puasa Ramadhan dengan baik," ujarnya.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Sebelumnya, hilal sudah terlihat di Bukit Condrodipo, Gresik pada pukul 17.42 WIB. Di lokasi itu hilal terlihat dengan kemiringan 6 derajat ke utara sebelah kanan matahari selama 10 menit.
"Ada 4 orang yang melihat, sekitar pukul 17.42 WIB. Terlihat 6 derajat selama 10 menit. Miring ke utara dengan posisi di sebelah kanan matahari," ujar Ketua Lembaga Falakiyah Nahdlatul Ulama (LFNU) Gresik, Muchyiddin Hasan kepada detikJatim, Rabu (22/3/2023).
Dengan terlihatnya hilal, bisa dipastikan besok sudah masuk 1 Ramadhan 1444 Hijriah sehingga Umat Muslim di Indonesia bisa mulai melaksanakan ibadah puasa dan menjalankan Salat Tarawih malam ini.
Meski demikian, Muchyiddin menegaskan bahwa penetapan 1 Ramadhan 1444 Hijriah masih harus menunggu Sidang Isbat. "Tetap harus menunggu pengumuman Menteri Agama dari hasil Sidang Isbat," ujarnya.
Dia menyebutkan bahwa hilal dilihat langsung oleh KH Inwanudin, KH Asyhar, dan Samsul Fuad yang melihat hilal dengan mata telanjang dan alat yang sudah ditentukan.
Sebelumnya, Kemenag Jatim sudah optimistis hari ini bisa melihat hilal. Sebab, sejak siang di Tanjung Kodok, Lamongan ketinggian hilal sudah terpantau melebihi Imkanur Rukyah.
"Ketinggian (saat ini) sudah cukup tinggi, 7 derajat lebih. Bahkan 7,50 derajat di Lamongan (Tanjung Kodok)," kata Analis Kebijakan Kanwil Kemenag Jatim Fauzi kepada detikJatim.
Baca juga: Hilal Terlihat di Bukit Condrodipo Gresik! |
Dalam menentukan awal bulan baru, Fauzi menegaskan hilal harus terlihat jelas. Karena hilal itu adalah kunci. Bila terhalang atau belum terlihat jelas, belum bisa dikatakan masuk bulan baru.
"Nah kalau penentuan bulan baru tergantung kriteria, kalau Rukyatul Hilal Maka harus terlihat hilalnya," ujarnya.
Dia juga menjelaskan tentang kriteria penentuan hilal atau Imkanur Rukyat. Syarat penentuan bulan baru berdasarkan kriteria itu harus memenuhi 3 derajat.
"Kalau Imkanur Rukyah harus memenuhi 3 derajat ketinggiannya, elongasinya jarak matahari dengan bulan 6 derajat," tandasnya.
Seperti diketahui, di Jawa Timur hilal terus dipantau di 30 titik pemantauan yang ditentukan Kanwil Kemenag Jatim sejak Rabu (22/3) pagi.
"Totalnya ada 30 titik pemantauan hilal untuk awal bulan Ramadhan 1444 H," katanya.
Husnul menambahkan, nanti jika titik koordinat hilal sudah terlihat akan disampaikan ke Kemenag Pusat
Simak Video 'Pemerintah Tetapkan 1 Ramadan 1444 H Jatuh Pada Kamis 23 Maret':