Kapal Sembako-Elpiji Tujuan Pulau Kangean Karam, Diduga Kelebihan Muatan

Kapal Sembako-Elpiji Tujuan Pulau Kangean Karam, Diduga Kelebihan Muatan

Ahmad Rahman - detikJatim
Selasa, 21 Mar 2023 16:00 WIB
Muatan elpiji dan sembako yang tumpah dari kapal yang karam di Pelabuhan Kalianget, Sumenep
Kapal muat sembako dan elpiji karam di Pelabuhan Kalianget, Sumenep. (Foto: Ahmad Rahman/detikJatim)
Sumenep -

KLM Putra Putri, kapal muat sembako karam di Pelabuhan Gersik Putih, Kalianget, Sumenep. Akibatnya sebanyak 7.800 tabung elpiji dan 1 ton sembako yang hendak dikirimkan ke Pulau Kangean tumpah

Salah satu anak buah KLM Putra Putri mengaku bahwa kapal itu hendak akan berangkat siang ini menunggu air pasang. Tapi karena kapal itu karam, para ABK kini harus mengevakuasi ribuan tabung elpiji dan menyelamatkan sembako yang hendak dikirim.

"Rencananya berangkat siang ini ke Kangean. Muatannya sembako dan tabung gas elpiji," kata salah satu ABK bernama Hamsura kepada wartawan di Pelabuhan Gersik Putih, Selasa (21/3/2023).

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Hamsura mengatakan bahwa sejak pukul 05.00 WIB, posisi kapal memang sudah agak miring karena kondisi air surut dan kapal nyangkut ke batu di dermaga. Ketika air mulai pasang, tiba-tiba air masuk ke dalam kapal.

ABK berupaya mengeluarkan air dari kapal dengan cara menyedotnya dengan pompa. Tapi sayang upaya itu tidak keburu. Kapal semakin miring hingga muatan tabung elpiji dan sembako turut terendam.

ADVERTISEMENT
Muatan elpiji dan sembako yang tumpah dari kapal yang karam di Pelabuhan Kalianget, SumenepMuatan elpiji dan sembako yang tumpah dari kapal yang karam di Pelabuhan Kalianget, Sumenep. (Foto: Ahmad Rahman/detikJatim)

"Mulai pukul 5 pagi itu air surut kemudian air mulai pasang tiba-tiba air masuk. Dibuang pakai mesin tidak mampu, akhirnya seperti ini. Kapal miring," katanya.

Sementara itu Kasat Polair Kalianget AKP Totok mengatakan kemungkinan muatan kapal terlalu banyak sehingga saat air pasang badan kapal tidak kuat menahan beban dan akhirnya karam.

"Saya lihat muatannya terlalu penuh. Untuk saat ini sudah dievakuasi sebagian. Nanti akan dilanjutkan evakuasi oleh nakhoda," kata Totok kepada wartawan.

Saat ini untuk elpiji masih banyak yang mengapung di badan kapal belum dievakuasi karena masih kurang tenaga untuk segera mengevakuasi semua, akibat kejadian tersebut ditaksir kerugian sekitar Rp. 250 juta rupiah.

"Untuk kerugian ditaksir sekitar 250 juta. Alhamdulillah tidak ada korban jiwa," kata Totok.




(dpe/fat)


Hide Ads