Menjelang bulan Ramadan, selalu ada kearifan lokal yang dihidupkan Jawa Timur, yang dikenal dengan tradisi megengan. Tak terkecuali warga Surabaya yang tampak guyub dan rukun bersama lewat megengan menyambut Ramadan.
Salah satunya warga Lidah Wetan, Kecamatan Lakarsantri, Surabaya, yang menggelar megengan dengan mengumpulkan warga di Balai RW II Lidah Wetan, Senin (20/3/2023) malam. Ratusan warga membawa nasi kotak masing-masing untuk dikumpulkan kemudian dibagikan kembali kepada warga yang hadir setelah menggelar doa bersama.
"Ini untuk mengajak warga tetap guyub dan rukun. Makanya kita ajak warga bawa makanan dari rumah terus di kumpulkan. Setelah berdoa nanti dibagikan kembali kepada warga," kata Ketua RW II Joko Slamet, kepada detikJatim, Senin (20/3/2023).
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Joko menambahkan megengan selalu digelar tiap tahun menjelang bulan Ramadan. Namun, pada tahun-tahun sebelumnya, biasanya warga menggelar megengan di setiap pos RT.
"Waktu pandemi tetap menggelar megengan, tapi seadanya. Alhamdulillah tahun ini antusias warga sangat besar," jelas Joko.
Joko menjelaskan selain guyub dan rukun, warga berharap dengan adanya megengan warga bisa menahan banyak hal. Mulai menahan amarah, nafsu, dahaga, dan tentu menahan lapar. Sehingga warga tetap bisa menjalankan ibadah puasa dengan lancar.
"Kita berharap agar semua warga bisa menjalankan ibadah puasa pada tahun ini dengan lancar," imbuh Joko.
Acara tersebut dihadiri para tokoh ulama, lurah, LPMK hingga kiai. Setelah mengumpulkan makanan, ustaz atau kiai memimpin doa untuk keselamatan dan kekuatan dalam menjalankan ibadah puasa.
"Kita juga mendoakan semua warga Lidah Wetan yang telah meninggal dunia. Kita doakan bersama agar semakin berkah," tutup Joko.
Setelah menggelar doa, warga mendengarkan tausiah dari KH Muhammad Adbul Mughis. Setelah itu warga menyantap makanan yang sudah terkumpul sebelumnya.
(abq/iwd)