Asal-usul COVID-19 Bukan dari Kebocoran Lab, Tapi Rakun di Pasar Wuhan

Asal-usul COVID-19 Bukan dari Kebocoran Lab, Tapi Rakun di Pasar Wuhan

Averus Kautsar - detikJatim
Senin, 20 Mar 2023 13:51 WIB
Asal penyebaran Covid-19 mengarah ke pasar Wuhan di China
Asal-usul penyebab COVID-19. (Foto: BBC World)
Surabaya - Ilmuwan internasional yang memeriksa data genetik menemukan dugaan bahwa pandemi COVID tersebut berasal dari hewan, bukan dari kebocoran laboratorium. Data baru menunjukkan COVID terjadi berkaitan dengan anjing rakun di pasar Wuhan.

Sampel itu dikumpulkan dari permukaan pasar makanan laut Huanan di Wuhan setelah kasus pertama COVID-19 yang ditemukan pada 2019. Namun, Pakar-pakar lain belum memverifikasi analisis mereka soal bagaimana virus corona pertama kali membuat orang sakit.

"Data ini tidak memberikan jawaban pasti tentang bagaimana pandemi dimulai, tetapi setiap data penting untuk mendekatkan kita ke jawaban itu," ujar Direktur Jenderal WHO Tedros Adhanom Ghebreyesus NBC News, Senin (20/3/2023).

Tedros juga memberikan kritik pada China karena tidak membagikan informasi genetik lebih cepat.

"Data ini dapat dan seharusnya dibagikan tiga tahun lalu," ucapnya lagi.

Tedros mengatakan data urutan genetik itu sempat diunggah ke database virus publik terbesar di dunia di akhir Januari oleh para ilmuwan di Pusat Pengendalian dan Pencegahan Penyakit China. Namun, data itu kini sudah dihapus dari database.

Mulanya, seorang ahli biologi Prancis tidak sengaja menemukan informasi itu saat menjelajahi database. Setelahnya, data itu dibagikan kepada sekelompok ilmuwan di luar China untuk mengetahui asal-usul virus itu.

Berdasarkan data urutan genetik yang diketahui positif virus corona, tampak adanya kandungan materi genetik dari anjing rakun yang menunjukkan hewan itu sudah pernah terinfeksi virus corona.

"Ada peluang bagus bahwa hewan yang menyimpan DNA itu juga menyimpan virusnya," kata Stephen Goldstein, ahli virologi di Universitas Utah yang terlibat dalam analisis data.

Ahli epidemiologi dan anggota pendiri Kantor Pusat Pengendalian Penyakit AS di China Ray Yip mengatakan bahwa temuan baru itu belum pasti, tetapi menurutnya signifikan.

"Data pengambilan sampel lingkungan pasar yang diterbitkan oleh CDC China sejauh ini merupakan bukti terkuat untuk mendukung asal-usul hewan," ucap Ray.

Sudah sejak lama para ilmuwan mencari asal-usul pandemi COVID. Namun pencarian itu menjadi sulit karena angka kasus infeksi pada manusia yang meningkat dalam 2 tahun pertama pandemi.

Peneliti mengatakan bahwa analisis mereka adalah indikasi kuat bahwa ada satwa liar yang terinfeksi virus corona di pasar. Beberapa sampel dengan anjing rakun dikumpulkan dari sebuah kios yang dinyatakan positif COVID.

Tetapi, masih ada kemungkinan juga bahwa manusia yang pertama kali membawa virus ke pasar dan menginfeksi anjing rakun atau manusia yang terinfeksi kebetulan meninggalkan jejak virus dekat hewan.

Setelah ilmuwan menghubungi CDC China, data urutan genetik langsung ditarik dari database virus global. Para peneliti juga bingung mengapa data yang sudah dikumpulkan selama 3 tahun itu tidak segera dipublikasikan.

Temuan ini nantinya akan segera dipresentasikan kepada kelompok penasehat Organisasi Kesehatan Dunia untuk menyelidiki asal-usul COVID.

Setelah melakukan kunjungan selama seminggu di China pada 2021, WHO sempat merilis kesimpulan bahwa COVID kemungkinan besar menular dari manusia ke hewan. Hal ini menepis soal teori virus corona yang bocor dari laboratorium.


(dpe/iwd)


Hide Ads