.webp)
Kementerian Perdagangan (Kemendag) RI telah memusnahkan 824 bal pakaian bekas ilegal yang diduga hasil impor senilai Rp 10 miliar. Pakaian ini masuk lewat sejumlah jalur tikus dari Malaysia hingga Singapura.
Ke depan, Kemendag akan terus mengawasi masuknya barang impor ilegal. Pengawasan ini dengan melibatkan banyak pihak.
"Semua tanggung jawabnya, ada laut, ada polisi, bea cukai ada pemerintah daerah," kata Menteri Perdagangan Zulkifli Hasan kepada wartawan saat pemusnahan pakaian bekas ilegal di Sidoarjo, Senin (20/3/2023).
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Zulhas-sapaan akrabnya-juga merinci pintu masuk pakaian bekas ilegal ini. Ia mengatakan, bal-bal impor pakaian bekas ini ditemukan di wilayah Sumatra hingga Kalimantan.
"Kalau dari Sumatra itu banyak, dari Belawan, Batam. Kalau dari Kalimantan itu banyak juga dari perbatasan. Mungkin masuknya lewat truk-truk," ujar Zulhas.
Sedangkan barang yang masuk melalui jalur tikus di Sumatra, berasal dari Malaysia dan Singapura.
"Biasanya macem-macem, nggak tahu dari mana biasanya masuk dari situ. Kalau Batam dari Singapura, dari Malaysia. Malaysianya dari mana kan lain lagi," ungkap Zulkifli Hasan.
Seperti diberitakan sebelumnya, Kemendag memusnahkan 824 bal pakaian bekas ilegal di Sidoarjo. Tak main-main, nilai total barang tersebut mencapai Rp 10 miliar
(hil/dte)
