Kantor Perwakilan Badan Wakaf Indonesia (BWI) di Gedung Convention Hall resmi dibuka. Ketua Pelaksana BWI Pusat, Prof Mohammad Nuh berharap, kantor perwakilan BWI di Surabaya ini bisa melakukan percepatan program yang bermanfaat untuk masyarakat Kota Pahlawan.
"Diharapkan bisa cepat melaksanakan program-program yang salah satunya adalah sertifikasi tanah wakaf, baik itu berupa masjid, musala dan sebagainya. Sehingga tidak menjadi rebutan, karena ada sertifikat wakaf," kata Prof Nuh, Jumat (17/3/2023).
Dengan hadirnya BWI Perwakilan Surabaya, Nuh yakin bisa mengentaskan kemiskinan melalui program Kampung Madani. Setelah warga miskin terlepas dari kemiskinan, kualitas hidupnya bisa semakin baik.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
"Baik kualitas jasmaniah, maupun kualitas hidup rohaninya. Sehingga, apa yang dicita-citakan oleh Pak Wali, menjadikan Surabaya baldatun toyyibatun warobbun ghofur itu dapat tercapai," ujarnya.
Rencananya, Kampung Madani akan dijalankan setelah lebaran Idul Fitri tahun 2023 mendatang. Program ini akan digerakkan secara langsung oleh BWI Surabaya bersama Baznas dan Pemkot.
Sementara Wali Kota Eri Cahyadi mengaku peresmian ini bisa memberikan manfaat untuk warga. Terutama, soal tanah dan bangunan masjid hingga musala yang diwakafkan.
"Sehingga, permasalahan sertifikasi tanah wakaf di Surabaya bisa dipercepat, di samping itu dibantu oleh jajaran dari Pemerintah Kota (Pemkot)," kata Eri.
Eri mengatakan, Prof Nuh menargetkan kurang lebih ada 25.000 tanah, masjid dan musala di Jawa Timur untuk disertifikasi. Maka dari itu dengan adanya BWI, ini permasalahan sertifikasi tanah wakaf di Surabaya bisa selesai.
"Hadirnya BWI di Surabaya bukan hanya untuk menyelesaikan perkara wakaf saja. Akan tetapi, juga berperan menyelesaikan permasalahan sosial yang dialami warga Surabaya," ujarnya.
Dalam menyelesaikan permasalahan sosial, BWI berkolaborasi dengan Badan Amil Zakat Nasional (Baznas) Surabaya membentuk program Kampung Madani. Program ini untuk mengetahui jumlah warga yang wajib membayar zakat, dan berhak menerima zakat.
"Ketika Baznas berjalan bersama BWI, bukan hanya hilang kemiskinannya, akan tetapi jiwa dan rohaninya akan penuh dengan islami. InsyaAllah kalau Surabaya ini sudah terlepas dari kemiskinan dan dasar agama, batiniah, lahiriahnya terpenuhi, maka kota ini menjadi baldatun toyyibatun warobbun ghofur," pungkasnya.
(esw/fat)