Suminah (81) menangis saat bertemu lagi dengan Hernik Martika (54). Ia bahkan sempat pingsan ketika tahu perempuan yang dia temui memang putrinya yang terakhir kali dia lihat 37 tahun silam.
Antara sedih dan bahagia, doa Suminah selama hampir 5 windu agar diizinkan berjumpa lagi dengan putrinya, yang pergi tanpa pamit dari rumah, akhirnya dikabulkan oleh Sang Maha Kuasa.
Hernik meninggalkan rumah tanpa berpamitan sejak masih berusia 17 tahun. Perempuan itu memilih bekerja ke Negeri Jiran Malaysia dan tidak pernah kembali lagi ke keluarganya di Kota Malang.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Momen haru pertemuan ibu dan anak itu terjadi di Mapolresta Malang Kota. Kapolresta Malang Kota Kombes Budi Hermanto menyatakan pertemuan ibu dan anak itu adalah wujud kepedulian manusia dengan sesama tanpa memandang bulu.
"37 tahun tidak ada komunikasi sama sekali, lost contact dengan adik-adik dan ibunya. Kini mereka kembali bertemu karena kuatnya silaturahmi tidak memandang suku, ras, agama, ataupun warna kulit," kata Budi, Rabu (15/3/2023).
Budi menuturkan ketika polisi menginformasikan tentang Hernik keluarganya terkejut dan sempat tak percaya bila Hernik masih hidup. Karena sudah terlalu lama tak pulang, Hernik dianggap hilang.
"Karena sudah dianggap hilang selama 37 tahun, respons ibunya sampai haru dan sedih," tutur Budi.
Ternyata, Hernik sempat bekerja di Malaysia selama 22 tahun. Di negeri Jiran itu dia bertemu seorang laki-laki hingga akhirnya menikah dan diajak pulang ke rumah mertuanya di NTT.
Suratan nasib membawa Hernik pada kondisi yang memprihatinkan di NTT. Setelah berpisah dengan suami tanpa punya pekerjaan tetap, dia hidup di jalanan. Tidur di emperan toko.
Hingga akhirnya warga Jalan Bayam Dalam, Kelurahan Bumiayu, Kedungkandang, Kota Malang yang dikenal dengan nama Sudarmi di NTT ditemukan oleh polisi setempat.
Bhabinkamtibmas Polres Timor Tengah Selatan Aipda Catur Indra Iriawan yang turut mengantar Hernik ke Mapolresta Malang Kota menceritakan bagaimana polisi menemukan Hernik.
Mulanya polisi menerima aduan dari masyarakat tentang orang telantar yang berasal dari Jawa. Hernik ditemukan di Taman Kota Soe dalam keadaan cuma memiliki sepasang pakaian.
Hernik pun dibawa ke penampungan komunitas etnis Jawa di Timor Tengah Selatan karena politik tidak berhasil mengetahui identitas Hernik yang sebenarnya, termasuk dari mana dia berasal.
"Setelah itu kami pulihkan keadaan beliau yang dulunya masih tidak maksimal seperti tidak pada umumnya. Kemudian kami mendapat identitas sebenarnya," ujar Catur.
Polisi akhirnya mengajak Hernik pulang ke Kota Malang. Setelah menghubungi kepolisian di Kota Malang dibantu Komunitas Anak Bangsa, keluarga Hernik di Kota Malang akhirnya ditemukan.
Baca kisah Suminah dan Hernik lebih lengkapnya berikut ini.
1. Cerita Haru Ibu dan Anak di Kota Malang Ketemu Lagi Usai 37 Tahun Terpisah
2. Ibu di Malang Pingsan Saat Bertemu Anak yang Terpisah 37 Tahun Lamanya
(dpe/iwd)