Tak terkecuali santri Ponpes Ar Raudlhoh Surabaya. Ratusan santri yang duduk di halaman ponpes Jalan Telaga Tanjung, Bangkingan, Surabaya tampak semringah. Mereka tidak sabar hendak pulang ke kampung halaman selama liburan.
Zaki Maruf, santri asal Jombang mengatakan sangat senang bisa kembali pulang ke kampung halamannya. Selama dua tahun ini, ia belum pulang lantaran pandemi COVID-19 dan belum menyelesaikan beberapa kitab yang ia pelajari.
"Senang, sudah dua tahun nggak pulang. Alhamdulillah sudah selesai hafalan kitab dan tahun ini bisa pulang," kata Zaki kepada detikJatim, Rabu (15/3/2023) malam.
Senada, Muhammad, santri asal Bangkalan juga sangat senang bisa bersama keluarga saat bulan puasa. Ia ingin menikmati ibadah puasa bersama keluarga sembari mempelajari ilmu yang diberikan ustaz pengajar selama di pondok.
"Senang bisa sahur dan buka bareng ibu dan ayah. Nanti tetap mengamalkan ilmu yang sudah diajarkan," kata Muhammad.
Ponpes Ar Roudloh Surabaya sendiri menggelar Haflatul Imtihah. Sebelum pulang ke kampung halaman, para santri itu diuji terlebih dahulu. Harapannya, ilmu yang selama ini dipelajari di pondok bisa diajarkan di rumah mereka masing-masing.
Acara tersebut dihadiri Habib Taufiq Assegaff dari Pasuruan dan Habib Zein bin Hasan Baharun Bangil. Dalam tausiahnya, Habib Taufiq berpesan kepada para santri agar menjadi ulama yang bermanfaat bagi agama dan umat.
"Jangan sampai memiliki ilmu tapi tidak diamalkan, tidak dimanfaatkan, tidak diajarkan. Itu seperti polisi yang jadi pengedar narkoba. Harusnya meringkus bandar narkoba, malah jadi pengedar narkoba," kata Habib Taufiq Assegaff.
"Saya doakan semua santri disini memiliki ilmu yang manfaat. Jadi anak-anak sholeh," sambungnya.
Sementara itu, pembina Ponpes Ar Raudloh Surabaya, Habib Muhammad Assegaff mengatakan selain menguji para santri, acara tersebut juga menjadi momen peresmian bangunan pondok yang baru selesai dibangun. Ia berharap dengan adanya bangunan pondok yang lebih besar dari sebelumnya bisa membuat para santri semakin semangat menimba ilmu setelah libur selama bulan Ramadhan.
"Nanti setelah lebaran para santri yang sebelumnya menggunakan bangunan lama di Bulak Banteng akan dipindah ke sini. Alhamdulillah, berkat doa para guru saya, pondok ini kita sudah 60 persen selesai dan bisa digunakan untuk kegiatan pondok," kata Habib Muhammad.
Habib Muhammad menambahkan, ujian terhadap ratusan santri tersebut bertujuan agar para santri terus mengingat meski libur selama bulan Ramadan. Selain itu, para santri diharapkan bisa terus mengamalkan ilmu yang selama ini dipelajari.
"Kita jadi bisa tahu kemampuan santri. Selain itu, saya harap para santri bisa terus mengingat ilmu yang dipelajari dan terus mengamalkannya sehingga ilmu itu bermanfaat," tutup Muhammad.
(hil/dte)