Garis Polisi Dipasang di Tanah 'Dangdut' Lumajang Cegah Warga Terperosok

Garis Polisi Dipasang di Tanah 'Dangdut' Lumajang Cegah Warga Terperosok

Nur hadi Wicaksono - detikJatim
Rabu, 15 Mar 2023 15:22 WIB
Personel gabungan Forkopimka Pasirian mengecek tanah bergoyang di Lumajang
Personel gabungan Forkopimka Pasirian mengecek tanah bergoyang di Lumajang. (Foto: Nur Hadi Wicaksono/detikJatim)
Lumajang -

Fenomena tanah tanah bergoyang di Desa Bades kecamatan Pasirian, Lumajang viral di media sosial dan sempat disebut 'tanah dangdut'. Sejumlah petugas gabungan terdiri dari petugas Polsek Pasirian, Koramil Pasirian, serta Camat Pasirian mendatangi lokasi tanah bergoyang itu.

Tiba di lokasi, para petugas gabungan itu melakukan pengecekan. Mereka mencoba untuk menginjak tanah itu dan membuktikan bahwa benar tanah itu memang bergoyang seperti dinarasikan dalam video viral di media sosial.

"Pagi ini kami bersama Forkopimka (forum komunikasi kecamatan) mendatangi lokasi tanah bergoyang untuk melakukan pengecekan temuan tanah bergoyang seperti dalam video yang viral," ujar Kapolsek Pasirian AKP Agus Sugiarto kepada detikJatim, Rabu (15/3/2023).

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Demi mengantisipasi agar warga yang melintas, terutama yang naik kendaraan, tidak sampai terperosok ke dalam tanah yang diduga berisi lumpur dan dikhawatirkan rawan ambles itu polisi pun memasang rambu police line.

"Langkah kami Forkopimpka, mengimbau masyarakat sekitar agar tidak melintas atau menginjak tanah ini. Kami juga mengantisipasi agar kendaraan yang mengangkut beban berat tidak melintas dengan cara memasang garis polisi," ujarnya.

ADVERTISEMENT

Tanah yang bergoyang itu berukuran sekitar 3x3 meter. Dugaan sementara tanah bergoyang itu terjadi karena ada lumpur yang tertutup tanah sehingga saat tanah tersebut diinjak terlihat bergoyang.

"Tanah bergoyang ini diduga dahulu merupakan kubangan kerbau untuk mandi yang kemudian karena terjadi erupsi akhirnya tertimbun dan mengeras. Sehingga saat diinjak akan bergoyang," kata AKP Agus.

Sebelumnya, Perangkat Desa Bades, Sutasmir telah mendatangi lokasi tanah bergoyang itu dan melakukan pengecekan. Dia memperkirakan kedalaman lumpur di bahwa tanah bergoyang itu mencapai 2 meter. Karena dianggap membahayakan dia bersama perangkat desa lain sudah melakukan langkah awal.

"Pertama saya kasih rambu-rambu. Saya tanami pepohonan biar bisa diantisipasi warga. Takutnya armada ambles di daerah sini karena kurang lebih kedalamannya 2 meter," ujar Sutasmir.




(dpe/fat)


Hide Ads