Viral, Lantai 2 MIN 3 Blitar Dicor dengan Kerangka Bambu

Viral, Lantai 2 MIN 3 Blitar Dicor dengan Kerangka Bambu

Erliana Riady - detikJatim
Senin, 13 Mar 2023 11:31 WIB
Viral cor pakai rakitan bambu di Blitar
Viral cor pakai kerangka bambu di Blitar (Foto: Tangkapan layar)
Blitar -

Viral di media sosial proses pembangunan dek lantai 2 Madrasah Ibtidaiyah Negeri (MIN) 3 Kabupaten Blitar. Tak seperti biasanya yang memakai rangka besi, tukang yang mengerjakan menggunakan rangka bambu.

Dalam postingan akun @Kang sampe Chanel, dinarasikan sedang ada pembangunan dek lantai atas di MIN 3 Mojorejo Kecamatan Wates, Kabupaten Blitar. Pemilik akun menceritakan proses pembangunan dek lantai atas seluas 26x9 meter ini dimulai Kamis (20/6/2022) lalu.

Tak seperti rangka dek lantai atas yang menggunakan besi lonjoran, pemilik akun menunjukkan rakitan bambu dengan jarak sekitar 10 cm untuk rangka yang akan dicor dengan semen.

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Postingan ini tampaknya belum berakhir, tapi dipotong dengan sengaja oleh akun @sudutsipil. Akun ini mengkritisi sumber dana proyek dan keamanan konstruksi bangunan.

Dikonfirmasi detikJatim, Kepala Sekolah MIN 3 Kabupaten Blitar, Sutrisno membenarkan postingan tersebut. Sekolahnya memang membangun ruangan di lantai dua untuk aula. Tepat di bawah ruangan aula tersebut, ada empat kelas yang dipakai belajar para siswa dalam kesehariannya.

ADVERTISEMENT

"Aula itu dipakai untuk kegiatan temporer siswa. Memang benar rakitan bambu yang dipakai rangka. Tapi selang seling dengan lonjoran besi. Balak dan cagaknya juga tetap pakai besi," jawab Sutrisno dikonfirmasi detikJatim, Senin (13/3/2023).

Viral cor pakai rakitan bambu di BlitarKondisi aula lantai 2 yang pembangunannya pakai cor kerangka bambu. Foto: Erliana Riady/detikJatim

Menurut Sutrisno, pemakaian rakitan bambu ini atas ide si tukang yang katanya beberapa kali pernah mengerjakan dengan kontruksi serupa di daerah Malang. Trisno pun tak langsung menyetujui karena tak lazim digunakan. Selain itu, dia juga memikirkan keamanan konstruksi bangunan.

"Setelah saya cari di google, ternyata sudah banyak yang memakai rakitan bambu untuk rangka cor itu. Saya pun setuju, karena selain aman, juga mengurangi biaya pembangunan sampai 30 persen," jelasnya.

Sutrisno juga menegaskan, jika pembangunan ruang aula itu bukan proyek pemerintah. Pihaknya tidak menggunakan anggaran pemerintah. Hal ini sudah dikonsultasikan dengan Kemenag Kabupaten Blitar. Sehingga, jika diaudit akan aman.

"Ini bukan proyek pemerintah. Anggarannya juga hasil mengumpulkan dari amal jariyah anak-anak tiap Jumat. Kami juga punya dana hasil penjualan di koperasi. Bukan urunan komite sekolah juga. Alhamdulillah biaya untuk bikin aula itu sekitar Rp 500 juta," ungkapnya.

Pantauan detikJatim, ruangan aula itu kini telah berdiri megah. Hampir tiap hari, beberapa siswa memanfaatkan ruangan itu untuk beragam kegiatan ekstrakulikuler.

Seperti berlatih Pramuka jika di luar hujan, sampai dipakai salat bersama karena kapasitas musala sekolah tidak bisa menampung seluruh siswa saat salat berjamaah.




(hil/fat)


Hide Ads