Imajinasi Netizen soal Bentuk Asap Erupsi Merapi Mirip Sosok Petruk

Kabar Daerah

Imajinasi Netizen soal Bentuk Asap Erupsi Merapi Mirip Sosok Petruk

Tim detikJateng - detikJatim
Senin, 13 Mar 2023 09:22 WIB
gunung merapi erupsi kepulan asap mirip sosok petruk
Kepulan asap awan panas diimajinasikan mirip tokoh pewayangan petruk (Foto: Tangkapan Layar 20 Detik)
Surabaya -

Gunung Merapi masih memuntahkan awan panas Minggu (12/3/2023) malam. Dari kepulan asap itu kemudian viral, sebab netizen berimajinasi dengan bentuk kepulan awan tersebut.

Dalam postingan akun Instagram @merapi_uncover, netizen pun ramai-ramai berimajinasi. Seperti yang dilansir detikJateng, dalam unggahan di akun itu netizen ada yang berimajinasi dengan menggambar sosok semar dari kepulan asap itu.

Ada juga sosok aparat yang tengah memegang senjata, petruk, dan sosok abdi dalem Keraton. Bahkan dalam kolom komentar akun itu ada yang menyebut kepulan asap itu mirip Sirkuit Mandalika.

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

"Slide paling akhir mirip sirkuit mandalika," tulis akun @pedro_*****.

Adapun kepulan asap itu merupakan sisa dari awan panas Merapi pagi tadi. Berdasarkan data BPPTKG, dari pukul 06.00 hingga 12.00 WIB telah terjadi 6 kali luncuran awan panas.

ADVERTISEMENT

"Teramati 6 kali awan panas guguran dengan jarak luncur 1.500 hingga 2.500 meter mengarah ke barat daya," kata BPPTKG dalam keterangan tertulisnya, Minggu (12/3/2023).

Sementara Kepala Program Studi (Prodi) Desain Komunikasi Visual (DKV) Institut Seni Indonesia (ISI) Jogja Daru Tunggul Aji terkait hal itu. Daru mengatakan dalam memandang sebuah foto ada beberapa hal yang saling terkait di benak si pemandang. Yang pertama adalah fakta peristiwa dan yang kedua adalah imajinasi.

"Jadi antara fakta peristiwa dan imaji si pemandang akan berpengaruh pada pola persepsi visual," kata Daru saat dihubungi wartawan, Minggu (12/3/2023).

Meski begitu, apa yang dipersepsikan si pemandang belum tentu dapat diklaim sebagai sebuah kebenaran. Karena dalam konsep memandang foto bersifat personal. "Hal yang demikian bersifat sangat personal dan tidak dapat digeneralisir," ucapnya.

Sosok tokoh pewayangan tersebut hingga sekarang masih lekat bagi warga masyarakat yang tinggal di lereng Merapi. Tokoh masyarakat Dusun Tutup Ngisor, Kecamatan Dukun, Kabupaten Magelang, Jawa Tengah, Sitras Anjilin membenarkan hal tersebut.

Dusun Tutup Ngisor berada di lereng Gunung Merapi yang berjarak sekitar 8 km dari puncak. Dia juga bercerita sempat bermimpi bertemu Mbah Petruk dan menafsirkannya berkaitan dengan aktivitas Gunung Merapi saat ini.

Mimpi itu dialaminya pada malam Kamis atau Rabu (18/11), malam, bermimpi ditemui Mbak Petruk. Tak hanya dirinya, Sitras menceritakan sang kakak bermimpi yang sama pada beberapa hari sebelumnya.

"Kakak saya ditemui Mbah Petruk lewat mimpi itu. Mbah Petruk mengatakan, 'bahwa ini dari Merapi itu arak-arakan akan agak besar, tapi nggak apa-apa kampungmu dikasih prasyarat'," kata Sitras saat ditemui wartawan di rumahnya, Jumat (20/11/2020).

Prasyarat yang dimaksud Mbah Petruk dalam mimpi itu, kata Sitras, berupa ayam tulak yakni ayam yang punggungnya hitam, dadanya putih untuk dikubur di kampung. Sitras mengaku langsung melaksanakan permintaan Mbah Petruk dalam mimpi itu keesokan harinya.

"Cari ayam tulak supaya dikubur di kampungnya, hanya seperti itu. Terus kemarin malam saya juga mimpi bertemu Mbah Petruk, tapi mungkin saya kurang 'bersih' seperti kakak saya, hanya ketemu di sebelah di atas kampung ini. Dia hanya memperkenalkan 'saya Mbah Petruk, terus membicarakan apa itu kurang jelas', hanya seperti itu," tutur Sitras yang juga Pemimpin Padepokan Seni Tjipta Boedaja, itu.

BPPTKG menyebut saat ini status Merapi masih pada tingkat Siaga. Oleh karena itu potensi bahaya saat ini berupa guguran lava dan awan panas pada sektor selatan-barat daya. Meliputi Sungai Boyong sejauh maksimal 5 kilometer; Sungai Bedog, Krasak, Bebeng sejauh maksimal 7 Km.

Pada sektor tenggara meliputi Sungai Woro sejauh maksimal 3 kilometer dan Sungai Gendol 5 kilometer. Sedangkan lontaran material vulkanik bila terjadi letusan eksplosif dapat menjangkau radius 3 KM ari puncak Merapi.

"Masyarakat agar tidak melakukan kegiatan apa pun di daerah potensi bahaya," tutupnya.




(fat/fat)


Hide Ads