Relokasi warga Kampung 1001 Malam masih terus dilakukan. Hari ini, 20 KK akan dipindah ke rusunawa. Rencananyaya, sebelum Ramadan ditargetkan semua KK sudah direlokasi.
Wali Kota Surabaya Eri Cahyadi mengatakan, relokasi dilakukan secara bertahap. Pada gelombang pertama dan kedua, relokasi difokuskan pada warga yang tinggal di bawah kolong jembatan jalan tol. Gelombang tiga, relokasi pada warga yang tinggal di sekitar pagar pembatas jalan tol.
"Jadi sekarang bertahap, kita lakukan dengan menyesuaikan kebutuhan atau kebutuhan rusunawa yang ada dan siap. Mereka tidak bisa langsung karena masih ada (anaknya) yang sekolah. Lalu yang mereka mau adalah bangunan ingin dibongkar sendiri, karena jika ada yang masih bisa dimanfaatkan maka bisa dibawa," kata Eri kepada wartawan di Ruang Kerjanya, Sabtu (11/3/2023).
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Pada relokasi gelombang pertama dan kedua, ada 60 KK yang dipindahkan. Sedangkan untuk 17 KK yang direlokasi saat ini, terbagi di tiga lokasi rusunawa. Di antaranya, sebanyak 15 KK ditempatkan di Rusunawa Benowo Pakal, 1 KK di Rusunawa Romokalisari, dan 1 KK lainnya di Rusunawa Indrapura.
"Kita sepakat tanggal 14 Maret 2023 sudah harus pindah semua ke rusunawa. Kurang 20 KK dan waktunya gantian, Alhamdulillah mereka mau semua. Sehingga tempat itu bisa digunakan untuk normalisasi sungai untuk mencegah banjir, jadi kita bisa lewat disana," ujarnya.
Eri mengatakan, sebagian besar direlokasi di Rusunawa Sumur Welut dan Benowo Pakal. Pemkot juga terus menyadarkan ke warga bahwa ini bukan tanah yang dipunya.
"Tetapi ketika dibangun (rumah) kalau (sungai) menyempit maka dampaknya terjadi banjir. Maka pendekatan itu yang kita lakukan dan Alhamdulillah lancar semua," katanya.
Setelah semua warga dipindah, ia berharap Kampung 1001 Malam akan digunakan oleh Balai Besar Wilayah Sungai (BBWS) Brantas untuk perluasan bozem dan revitalisasi sesuai dengan fungsinya.
"Itu tempat sungai, makanya di daerah sana atau Asemrowo ada banjir, jadi kita lakukan normalisasi sungainya yang selama ini belum efektif. Sehingga kita sampaikan ke BBWS, mereka mendukung itu dan sejak beberapa tahun yang lalu menjadi pinjam pakai dengan BBWS diserahkan ke pemkot. Nanti (lahan) itu kosong, kita jaga dan yang paling penting adalah di situ menjadi tempat sempadan sungai dan jalan inspeksi untuk mengembalikan fungsi sungai," jelasnya.
Sementara itu Kepala Dinsos Surabaya Anna Fajriatin mengatakan, relokasi gelombang ketiga akan dilakukan hari ini. Terkait dengan pendidikan anak-anak eks Kampung 1001 Malam, mereka akan dipindahkan ke sekolah terdekat dengan rusunawa.
"Otomatis anak-anak akan pindah ke sekolah yang terdekat yang ada di sana. Sedangkan untuk jenis pelatihan, ada permintaan warga untuk meningkatkan keterampilan bagi ibu-ibunya dan sedang kami data. Kemudian ada proses untuk adminduknya, itu juga kami data," jelasnya.
(hil/dte)