Mitos Istimewa Kampung Pitu Pacitan yang Hanya Dihuni 7 Kepala Keluarga

Jatim Flashback

Mitos Istimewa Kampung Pitu Pacitan yang Hanya Dihuni 7 Kepala Keluarga

Dida Tenola - detikJatim
Sabtu, 11 Mar 2023 11:51 WIB
Kisah Kampung Pitu Pacitan yang Hanya Dihuni 7 Keluarga
Kampung Pitu Pacitan. (Foto: Purwo Sumodiharjo/File detikJatim)

Mitos istimewa Kampung Pitu tak hanya tentang jumlah penduduk dan risiko turun pangkat pejabat yang datang. Wilayah yang diapit sungai dan hutan itu konon juga kedap gempa. Bahkan terjadi gempa berkali-kali pun Kampung Pitu tetap aman dan tak terdampak.

"Katanya sejak zaman dulu itu nenek bilang kalau ada gempa, aman. Di sini nggak terasa," kata Sri Wahyuni, Kepala Dusun Krajan Kidul, Desa Temon kala itu.

Meski demikian, Sri Wahyuni belum pernah membuktikan sendiri. Pasalnya, rumah Sri Wahyuni lumayan jauh dari Kampung Pitu. Yakni terpaut sekitar 5 km. Di sisi lain, belum ada penelitian secara ilmiah.

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Sri menuturkan suatu saat dirinya berada di kecamatan tetangga. Kala itu mendadak terjadi gempa. Kontan saja dia berusaha menghubungi warga dusun. Tak terkecuali masyarakat yang tinggal di Kampung Pitu. Alih-alih terkejut, mereka justru mengaku tidak merasakan gempa.

"Saya telepon ke warga, ada apa? Ternyata (warga) ndak merasa (Gempa) yang daerah situ. Apa benar apa cuma tidur, saya juga bingung," ucapnya heran.

ADVERTISEMENT

Sebagai perangkat desa, Sri Wahyuni juga belum mengetahui pasti kebenaran cerita tersebut. Di sisi lain untuk membuktikannya langsung dengan uji coba di lokasi jelas tidak mudah. Pasalnya, kedatangan gempa tidak bisa diprediksi.

"Untuk membuktikan butuh seperti itu (penelitian)," tandasnya.

Soal mitos Kampung Pitu antigempa juga pernah ditanggapi Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) setempat.

Saat itu, Lembaga pengampu bidang kebencanaan itu mengaku sejauh ini belum mendapat laporan terkiait fenomena tak lazim tersebut. Namun BPBD siap membantu memfasilitasi penelitian jika ada permintaan.

"Kalau itu kami belum mendapat laporan," kata Kasi Pencegahan dan Kesiapsiagaan BPBD Pacitan saat itu, Dianitta Agustinawati.

BPBD sendiri memang memiliki peta lengkap terkait potensi bencana. Salah satunya gempa bumi. Namun, itu tidak termasuk wilayah kedap gempa seperti di Kampung Pitu.

"Seluruh Kabupaten Pacitan berdasarkan dari hasil kajian risiko bencana itu memiliki potensi gempa bumi," tandasnya.

"Khususnya untuk daerah situ (Kampung Pitu) belum ada istilahnya penelitian atau kajian bahwa daerah situ kedap gempa," imbuhnya.

Menurut Dianitta, kabar terkait kawasan diduga kedap gempa tersebut menarik diteliti. Dia pun ingin melakukan survei ke lokasi. Di sisi lain BPBD Pacitan perlu melibatkan lembaga berkompeten untuk mengkaji.

Hanya saja, hal tersebut harus didahului surat permintaan dari pemerintah desa. Dasar hukum itu akan menjadi acuan bagi BPBD untuk bersurat kepada Pusat Vulkanologi dan Mitigasi Bencana Geologi (PVMBG).

"Kalau ada pemberitahuan dari (pemerintah) desa dan juga ada survei akan menindaklajuti berkirim surat ke PVMBG. Mungkin juga libatkan kampus untuk penelitian," tandasnya.

Hingga kini, mitos tahan gempa itu masih menyelimuti Kampung Pitu. Belum ada kabar lebih lanjut soal ada atau tidaknya penelitian tentang itu. Namun, yang jelas, Kampung Pitu memang istimewa.

Jatim Flashback adalah rubrik spesial detikJatim yang mengulas peristiwa-peristiwa di Jawa Timur serta menjadi perhatian besar pada masa lalu. Jatim Flashback diharapkan bisa memutar kembali memori pembaca setia detikJatim. Jatim Flashback tayang setiap hari Sabtu. Ingin mencari artikel-artikel lain di rubrik Jatim Flashback? Klik di sini.



Simak Video "Video Mitos atau Fakta: Emang Benar Ketindihan Tidur karena Diganggu Setan? "
[Gambas:Video 20detik]

(hil/dte)


Hide Ads