LSD Menyebar Cepat di Trenggalek, 103 Sapi Terjangkit-2 Ekor Mati

LSD Menyebar Cepat di Trenggalek, 103 Sapi Terjangkit-2 Ekor Mati

Adhar Muttaqin - detikJatim
Jumat, 10 Mar 2023 23:55 WIB
Salah satu sapi yang terjangkit LSD di Trenggalek
Salah satu sapi yang terjangkit LSD di Trenggalek. (Foto: Istimewa/Dok Dinas Peternakan Trenggalek)
Trenggalek -

Dinas Peternakan Trenggalek menemukan 103 ekor sapi di Trenggalek positif terjangkit Lumpy Skin Disease (LSD). Dua di antara 103 ekor sapi tersebut mati.

"Dari 103 kasus tersebut dua di antaranya mati, itu terjadi di Kecamatan Bendungan," ujar Kabid Kesehatan Hewan dan Kesehatan Masyarakat Veteriner Dinas Peternakan Kabupaten Trenggalek Ririn Hari Setiani, Jumat (10/3/2023).

Ririn mengatakan bahwa 103 sapi yang terserang LSD itu tersebar di 4 kecamatan yang ada di Trenggalek. Yakni di Tugu, Bendungan, Pule, dan Kecamatan Bendungan.

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

"Dari empat kecamatan itu paling banyak terjadi di Kecamatan Tugu, khususnya di Desa Gading. Di wilayah Tugu jumlah sapi positif LSD mencapai 61 ekor," kata Ririn.

Penyakit yang diakibatkan kulit infeksius yang disebabkan oleh Lumpy Skin Disease Virus (LSDV) itu juga menyerang 28 ekor sapi di Kecamatan Bendungan, 12 ekor sapi di Kecamatan Pule, dan 2 ekor sapi di Kecamatan Karangan.

ADVERTISEMENT

Ririn menjelaskan kemunculan kasus LSD di Trenggalek terdeteksi pada awal Februari 2023. Temuan kasus pertama di Desa Gading, Kecamatan Tugu, dengan kondisi sapi mengalami demam dan muncul bentol-bentol di tubuhnya.

"Awalnya kami dapat laporan, kemudian kami datangi dan dari indikasi awal kami sudah menduga jika sapi itu terkena LSD. Kemudian kami mengambil langkah pengobatan dan melakukan uji laboratorium," imbuhnya.

Dari temuan awal itu pihaknya melakukan perluasan pemeriksaan dengan mengidentifikasi peternakan sapi di sekitarnya. Hasilnya, puluhan sapi positif terjangkit LSD.

"Kebetulan lokasi awal ini berbatasan dengan Kabupaten Ponorogo, karena di sana sudah ada yang kena juga. LSD ini adalah virus, hanya saja ada vektornya, seperti lalat kandang, caplak, serta nyamuk," jelasnya.

Kasus penyebaran LSD di Trenggalek selama 2 bulan terakhir terus meningkat. Dari awal di Desa Gading, Kecamatan Tugu meluas ke sejumlah desa di empat kecamatan lainnya. Ririn menduga penyebaran serangan LSD itu akibat lalu lintas perdagangan sapi antarkota maupun antarprovinsi.

"Karena ada juga warga yang membeli sapi dari daerah yang sudah terkena LSD. Selain itu ada kemungkinan migrasi vektor pembawanya dari titik satu ke titik lain," kata Ririn.

Terkait merebaknya serangan LSD tersebut, Dinas Peternakan Trenggalek melakukan berbagai langkah penanganan, mulai dari pemberian antibiotik hingga penyemprotan disinfektan.

Tidak hanya itu pihaknya juga meminta masyarakat untuk sementara tidak melakukan aktivitas perdagangan sapi dengan daerah yang terserang LSD serta melakukan karantina mandiri.

"Kami mengimbau para peternak agar menjaga kebersihan kandang. Jangan hanya membersihkan kandang, tapi menaruh kotoran di dekatnya, karena bisa mendatangkan vektornya. Selain itu juga diimbau untuk penyemprotan disinfektan," jelasnya.




(dpe/dte)

Berita Terkait

 

 

 

 

 

 

 

 


Hide Ads