Hariati, Ibunda Ferry Irawan mengatakan ada dugaan intimidasi oleh Venna Melinda terhadap putranya. Venna Melinda disebut diam-diam datang ke Polda Jatim untuk menemui Ferry dan memintanya mengakui berbuat KDRT.
Venna Melinda melalui pengacaranya Noor Akhmad Riyadhi menjelaskan bahwa dirinya memang datang ke Polda Jatim, tapi untuk melengkapi berkas. Kedatangan Venna Melinda sesuai undangan dari penyidik Polda Jatim.
"Ya intinya sebetulnya, kalau saya sebagai perempuan, sebagai istri, dari awal saya ingin ada kesadaran. Kesadaran dari suami saya Ferry untuk mengakui. Karena mengakui bentuk tanggung jawab. Mengakui bagi saya sebagai istri adalah bentuk tanggung jawab dia," kata Venna di PA Jaksel, Kamis (9/3/2023).
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Venna menjelaskan bahwa Ferry Irawan meminta adanya restorative justice sejak 17 Januari 2023. Pada 24 Februari 2023 Venna Melinda merasa perlu memberikan kesempatan dan mengira ada perubahan pada diri Ferry Irawan.
"Nah di saat itu saya melihat permintaan dia dari tanggal 17 Januari, kemudian saya belum memenuhi (restorative justice atau RJ) dan akhirnya alhamdulillah saya juga di tanggal 24 Februari juga manusia biasa, punya hati nurani, saya masih optimis untuk memberikan kesempatan Mas Ferry untuk bisa ya itu sulap RJ-nya kan ya sudah saya coba, siapa tahu ada hidayah ya," jelas Venna Melinda.
Ternyata, kata Venna, suaminya itu belum berubah. Venna Melinda pun tidak mau memaksa Ferry Irawan untuk mengaku.
"Dua bulan sejak laporan ada perubahan, siapa tahu ada hidayah itu karena mengakui (lakukan KDRT). Itu kan bentuk tanggung jawab dan kasih sayang, kalau suami sayang itu bukan hanya di mulut, di perbuatan. Saya pikir 2 bulan ada perubahan, ternyata belum mengaku. Ya, saya nggak maksa," ujarnya.
"Kalau saya maksa mungkin udah ngaku kali, tapi kan karena saya nggak maksa, kan persyaratan RJ jelas ya, pengakuan. Pengakuan dulu tanpa dipaksa, nah setelah ada pengakuan mungkin ada perdamaian, setelah ada perdamaian ada kesepakatan antara kedua belah pihak, yaitu saya ada lawyer, Ferry juga ada lawyer, itu pun harus ada yang namanya evaluasi," tegas Venna Melinda.
Venna Melinda tak menyangka ternyata kesempatan yang dia berikan ke Ferry Irawan justru menimbulkan tudingan lain kepada dirinya. Ibunda Ferry Irawan, Hariati dan pengacaranya menganggap Venna Melinda datang diam-diam dan diduga mengintimidasi Ferry Irawan untuk mengaku.
"Saya kuat-kuatin terus. Setiap harinya, diri saya untuk bisa menghadapi kalian. Belum lagi ada berita nggak benar, tapi saya memilih diam. Itu karena saya memilih menghormati ibunda Ferry Irawan," tegas Venna Melinda.
Sebelumnya, Ibunda Ferry, Hariati mengatakan bahwa putranya sempat bercerita apa saja yang Venna ucapkan saat datang menemuinya. Menurut Ferry, Venna datang memintanya untuk mengakui soal adanya KDRT.
"Venna bilang ke Ferry, 'Kamu ngaku saja bahwa kamu tuh KDRT. Kalau kamu ngaku nanti saya cabut berkas laporannya.' Tapi Ferry bilang, 'saya harus ngaku apa? Karena saya kan tidak berbuat apa-apa'," kata Hariati
"Sempat Ferry juga tanya, 'Kamu dipukul nggak?', 'Nggak' kata Venna. 'Kamu ditonjok nggak?' 'Nggak' kata Venna. 'Jadi apa yang harus saya akuin? Saya tidak pernah mukul kamu, saya tidak pernah KDRT'," kata sang bunda mengikuti perkataan Ferry dan Venna Melinda.
Ferry Irawan yang keukeuh tak mau mengakui soal KDRT disebut Hariati sempat membuat Venna Melinda uring-uringan.
"Jadi tetap. Ferry tetap tidak mengakui dan tidak pernah KDRT itu saja. Karena Ferry tidak mau mengaku Venna sempat ngamuk, sempat uring-uringan di sana," tegas Hariati.
(dpe/fat)