.webp)
Ibunda Ferry Irawan, Hariati tidak menyangka bahwa Venna Melinda sampai harus datang menemui putranya lalu melakukan intimidasi agar suaminya itu mengakui perbuatan KDRT di hadapan publik. Menurutnya sikap itu tidak sesuai dengan yang digembar-gemborkan di Jakarta.
Hariati menyampaikan dugaan intimidasi Venna Melinda kepada anaknya itu setelah mendapatkan cerita dari Ferry, bagaimana Venna Melinda diam-diam datang ke Rutan Polda Jatim untuk menemuinya.
Berdasarkan pengakuan Ferry saat Hariati menjenguknya di Polda Jatim, ia ceritakan bahwa Venna Melinda datang ke Rutan Polda tanpa didampingi kuasa hukum. Saat itu Ferry juga terkejut saat mengetahui bahwa Venna Melinda datang menemuinya.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
"Baru muncul di pintu si Ferry sudah nangis, belum sempat apa yang diomongin sudah nangis-nangisan. Ketemu 30 menitan. Cuma itu aja yang dia bilang, Venna datang," kata Hariati dilansir dari detikHot, Senin (6/3/2023).
Hariati mengatakan bahwa sikap yang ditunjukkan Venna Melinda dengan datang ke Rutan Polda Jatim untuk menemui Ferry Irawan dan memaksanya mengaku telah berbuat KDRT sangat bertolak belakang dengan apa yang digembar-gemborkan di Jakarta.
"(Ferry) disuruh ngaku KDRT, tapi Ferry tidak mau mengakui. Sudah jelas dia tidak melakukan. Saya bilang kamu sabar, doa terus. Dia bilang, 'Tiap malam saya tahajud minta sama Allah diberikan jalan terbaik, minta bebas aja'," sambungnya.
Ibunda Ferry Irawan itu pun tak menyangka bahwa apa yang dilakukan Venna sangat bertolak belakang dengan yang diucapkannya bersama kuasa hukumnya di Jakarta, yang mana dia mengaku enggan bertemu lagi dalam mediasi dengan Ferry Irawan.
"Nggak nyangka, di sini sudah heboh mau cerai, nggak mau ketemu, nggak mau mediasi, ternyata dia mau mendamaikan sendiri. Maksudnya, Venna sendiri dengan pengacaranya sudah tidak mau berdamai, tetap akan bercerai, itu digembar-gembor," ucap Hariati.
Menanggapi pengakuan Ferry Irawan kepada ibunya, yang mana Venna Melinda datang menemuinya dan memintanya untuk mengakui perbuatan KDRT, Penasihat Hukum Ferry Irawan, Agustinus Nahak turut berkomentar.
"Yang jadi persoalan adanya dugaan intimidasi. Intimidasi bahwa Ferry harus mengakui ke publik kalau dia melakukan KDRT. Kalau Ferry-nya tidak mau mengaku dan dari awal dia merasa tidak melakukan KDRT, bagaimana?" timpal Agustinus Nahak, pengacara Ferry Irawan.
Sebelumnya, Hariati mengatakan bahwa putranya Ferry Irawan menceritakan kepada ibunya apa saja yang Venna Melinda ucapkan saat datang menemuinya. Menurut Ferry, Venna datang memintanya untuk mengakui soal adanya KDRT.
"Venna bilang ke Ferry, 'Kamu ngaku saja bahwa kamu tuh KDRT. Kalau kamu ngaku nanti saya cabut berkas laporannya.' Tapi Ferry bilang, 'saya harus ngaku apa? Karena saya kan tidak berbuat apa-apa'," kata Hariati
"Sempat Ferry juga tanya, 'Kamu dipukul nggak?', 'Nggak' kata Venna. 'Kamu ditonjok nggak?' 'Nggak' kata Venna. 'Jadi apa yang harus saya akuin? Saya tidak pernah mukul kamu, saya tidak pernah KDRT'," kata sang bunda mengikuti perkataan Ferry dan Venna Melinda.
Ferry Irawan yang keukeuh tak mau mengakui soal KDRT disebut Hariati sempat membuat Venna Melinda uring-uringan.
"Jadi tetap. Ferry tetap tidak mengakui dan tidak pernah KDRT itu saja. Karena Ferry tidak mau mengaku Venna sempat ngamuk, sempat uring-uringan di sana," tegas Hariati.
Berkaitan tuduhan dari pihak Ferry Irawan bahwa Venna diam-diam menemui dan mengintimidasi, Tim detikcom masih mencoba menghubungi Venna Melinda. Venna Melinda menyoal tudingan intimidasi terhadap Ferry Irawan tersebut. Tapi dia menyerahkannya kepada pengacaranya.
(dpe/fat)
