Penumpang Wira Wiri Suroboyo Capai 2.500 Orang Sehari, Eri: Penuh Terus!

Penumpang Wira Wiri Suroboyo Capai 2.500 Orang Sehari, Eri: Penuh Terus!

Esti Widiyana - detikJatim
Jumat, 10 Mar 2023 14:04 WIB
Wira Wiri Suroboyo Feeder Surabaya
Interior Wira Wiri Suroboyo. (Foto: Esti Widiyana/detikJatim)
Surabaya -

Baru sepekan dioperasikan, angkutan feeder atau pengumpan Wira Wiri Suroboyo banyak diminati masyarakat. Bahkan, dalam sehari ada 2.500 penumpang yang menggunakan transportasi baru ini.

"Ini luar biasa animonya, Wira Wiri penuh terus! Bahkan arah dari Pakal ke Tunjungan itu luar biasa, karena mereka mengatakan baru pertama ini menyentuh transportasi umum langsung dari Pakal sampai Tunjungan," kata Eri kepada detikJatim di Halte Bus Jalan Embong Malang, Jumat (10/3/2023).

Selanjutnya, untuk sekali naik Wira Wiri Suroboyo selama 2 jam, bisa pindah ke Suroboyo Bus tanpa membayar lagi, cukup mengeluarkan ongkos Rp 5.000 per orang. Eri menetapkan harga itu supaya transportasi ini tidak sepi peminat.

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

"Terpenting murah, terjangkau, bersih, dan nyaman. Insyaallah lambat laun akan berpindah (dari kendaraan pribadi ke transportasi umum). Saya berharap warga Surabaya, ayo menjaga lingkungan kita, kita gunakan transportasi umum untuk mengurangi kemacetan," jelasnya.

Sementara, Kepala Dishub Surabaya Tundjung Iswandaru menyebut animo pengguna Wira Wiri Suroboyo memang sangat tinggi. Bahkan per hari mencapai ribuan penumpang.

ADVERTISEMENT

"Alhamdulillah cukup bagus, tapi saya belum tahu apakah itu penumpang asli (memang membutuhkan angkutan) atau penumpang yang coba-coba saja. Tapi total penumpangnya sekitar 2.500 per hari," kata Tundjung.

Dia mengakui selama sepekan Wira Wiri Suroboyo beroperasi tingkat kemacetan memang belum berkurang. Pengaruhnya pun baru terlihat sedikit dan belum signifikan. Sebab, jumlahnya juga masih 52 unit.

"Terpenting kami mengenalkan ke masyarakat agar mau beralih dulu. Beralihnya berapa, itu harus kami survei dulu. Apakah penumpang asli pengguna angkutan umum atau beralih dari sepeda motor. Itu harus kami survei dulu agar data valid," pungkasnya.




(dpe/dte)


Hide Ads