Sejak 3 tahun terakhir atau sejak Achmad Fauzi menjadi Bupati, total sudah sebanyak Rp 6,7 miliar dikucurkan Pemkab Sumenep untuk membantu para guru ngaji.
Setiap guru ngaji mendapat bansos senilai Rp 1,2 juta. Pada 2021, Pemkab Sumenep mengalokasikan anggaran Rp 1,9 miliar untuk membantu 1.660 guru ngaji.
Angka itu meningkat pada 2022 menjadi Rp 2,4 miliar untuk 2.017 guru ngaji. Sedangkan pada tahun anggaran 2023 ini Pemkab Sumenep kembali menganggarkan Rp 2,4 miliar lebih untuk 2.025 guru ngaji.
Sehingga selama 3 tahun terakhir totalnya mencapai Rp 6,7 miliar.
Bupati Fauzi mengungkapkan, bantuan yang disalurkan setiap tahun bagi para guru ngaji itu merupakan bentuk penghargaan atas jasa mereka yang telah mendidik anak bangsa secara istikamah.
"Salah satu kontribusi paling nyata para guru ngaji adalah ikut memberantas buta aksara di tengah-tengah masyarakat, khususnya aksara atau tulisan Arab," katanya, Selasa (7/3/2023).
Lebih dari itu, orang nomor satu di lingkungan Pemkab Sumenep itu menyebutkan bahwa guru ngaji juga berperan menjaga moralitas serta mengarahkan masyarakat. Khususnya generasi bangsa, agar menjadi manusia yang lebih baik.
"Meskipun di satu sisi, kami tahu mereka tidak ada yang menggaji. Makanya kami hadir memperhatikan kesejahteraan mereka, walaupun tentu tak sebanding dengan jasa mereka," tambahnya.
(dpe/fat)