Polres Ngawi berinovasi menekan stunting. Inovasi ini membuatnya mendapat penghargaan dari BKKBN. Inovasi Polres Ngawi yakni menciptakan orang tua asuh Bhabinkamtibmas di seluruh wilayahnya.
"Alhamdulillah kita dapat apresiasi dari BKKBN atas inovasi kita dalam penekanan angka Stunting. Kita kerahkan semua Bhabinkamtibmas untuk jadi orang tua asuh," kata Kapolres Ngawi AKBP Dwiasi Wiyatputra saat dikonfirmasi detikJatim, Selasa (7/3/2023).
Orang tua asuh, kata Dwiasi melibatkan 250 personel Bhabinkamtibmas. Masing-masing memantau setiap anak di desa tempat wilayah mereka bertugas yang dikemas dalam pentul Melikan.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Pentul Melikan merupakan program Polda Jatim yakni Penitipan Anak Asuh Stunting melalui Anggota Polisi Turunkan Prevalensi di Ngawi. Program Pentul Melikan ini mampu menunjukkan hasil memuaskan, dengan menurunnya stunting yang sangat drastis.
"Alhamdulillah sebelumnya turun 27 persen, kini kembali turun 16 persen. Ini signifikan berkat Program Pentul Melikan ini. Total 250 Bhabinkamtibmas," ungkap Dwiasi.
Dwiasi menambahkan upaya penurunan stunting juga melibatkan Pemkab Ngawi.
Baca juga: Nikah Muda Picu Lahirkan Stunting di Madiun |
"Intervensi 1.000 hari pertama kehidupan, sejak kehamilan sampai anak berusia 2 tahun sebuah keharusan. Namun, upaya pencegahan dan penanganan ini tidak bisa dilakukan hanya pemerintah, dalam hal ini Dinas Kesehatan semata, tidak bisa, harus ada kolaborasi," tandasnya.
Sementara 3 piagam penghargaan program penurunan anak stunting diberikan langsung oleh oleh kepala BKKBN Dr (H.C) dr. Hasto Wardoyo, Kapolres Ngawi AKBP Dwiasi Wiyatputera, Wakapolres Ngawi Kompol Haryanto dan Kasat Reskrim Polres Ngawi AKP Agung Joko Haryono.
Pemberian penghargaan bertempat di Ballroom Grand Sahid Jaya Hotel, Jakarta.
(dpe/fat)