5 Fakta Sekelompok Bule Ngawur yang Ngonten Pakai Bom Asap di Kawah Ijen

5 Fakta Sekelompok Bule Ngawur yang Ngonten Pakai Bom Asap di Kawah Ijen

Denza Perdana - detikJatim
Minggu, 05 Mar 2023 18:51 WIB
Bule ngawur nyalakan bom asap di Kawah Ijen.
Bule ngawur nyalakan bom asap di Kawah Ijen. (Foto: tangkapan layar instagram/detikJatim)
Banyuwangi -

Beberapa orang wisatawan mancanegara yang datang ke Kawah Ijen, Banyuwangi melakukan tindakan tak terpuji. Mereka ngonten dengan menyalakan bom asap warna-warni.

Unggahan video tentang perilaku para bule ini mendapatkan reaksi keras dari warganet. Balai Besar Konservasi dan Sumber Daya Alam (BBKSDA) Jatim juga meresponsnya.

Berikut fakta sekelompok bule ngawur ngonten pakai bom asap di Kawah Ijen:

1. Melanggar Undang-undang

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Tindakan para bule menyalakan bom asap di Kawah Ijen sangat dilarang karena akan membahayakan kawasan konservasi.

Humas BBKSDA Jatim Gatut Panggah Prasetyo mengatakan meski tidak ada aturan spesifik di Kawah Ijen, tindakan bule itu melanggar undang-undang.

ADVERTISEMENT

"Jelas nggak boleh. Itu jelas melanggar Undang-undang No 5 Tahun 1990 tentang Konservasi Sumber Daya Alam Hayati dan Ekosistemnya," kata Gatut kepada detikJatim, Sabtu (4/3/2023).

Kurang lebih aturan dalam UU KSDA itu berbunyi bahwa setiap orang dilarang membawa barang yang dapat mengakibatkan gangguan terhadap kawasan konservasi.

"Bom asap itu termasuk barang yang berpotensi menimbulkan kebakaran. Memang selama ini belum pernah terjadi (kebakaran), tapi itu berpotensi menyebabkan kebakaran," katanya.

2. Ternyata Bule Asal Rusia

Sekelompok bule yang berulah di Kawah Ijen, Banyuwangi dengan menyalakan bom asap itu belakangan diketahui merupakan bule asal Rusia.

Mereka datang berempat dari Bali tanpa pemandu wisata alias guide lokal kemudian berbuat ngawur dengan menyalakan bom asap yang membahayakan kawan konservasi.

"Jadi mereka ini asal Rusia. Berdasarkan data pemesanan tiket online, mereka datang berempat. Kemungkinan pada saat menyalakan bom asap itu mereka gabung dengan bule lainnya," ujar Gatut.

Pengelola Kawah Ijen mengakui telah kecolongan. Baca alasannya di halaman selanjutnya.

3. Pengelola Mengaku Kecolongan

Gatut mengakui bahwa BBKSDA Jatim telah kecolongan. Kelompok bule asal Rusia itu berhasil masuk ke Kawah Ijen tanpa pemandu wisata alias guide lokal.

Padahal sudah ada aturan yang cukup tegas, bahwa wisman yang datang ke Kawah Ijen harus didampingi oleh guide lokal.

Gatut berdalih, faktornya karena pada hari peristiwa itu terjadi, yakni pada Minggu 26 Februari 2023, pengunjung atau wisatawan yang datang ke Ijen mencapai 2.000 orang.

"Benar, memang ada aturan bahwa wisatawan mancanegara di Kawah Ijen wajib memakai guide lokal. Tapi namanya pengunjung begitu padat, dan keterbatasan petugas. Bisa jadi lolos," kata Gatut.

4. Terancam Di-Blacklist

Terhadap bule-bule Rusia yang ngonten dengan menyalakan bom asap di Kawah Ijen, BBKSDA sudah pasti akan mem-black list.

Tidak hanya itu BBKSDA juga akan mengadukan para bule yang berbuat melanggar aturan itu ke kedutaan Rusia.

"Bulenya ini, sudah ada arahan dari Kepala Balai Besar (KSDA), kemungkinan dalam waktu dekat kami akan akan bersurat ke kedutaan (untuk melaporkan pelanggaran yang mereka lakukan). Iya, black list juga," ujarnya, Sabtu (4/3/2023).

5. Tak Boleh Masuk ke Wisata Alam yang Dikelola KLHK

Gatut menjelaskan bahwa BBKSDA Jatim akan menginformasikan tentang pelanggaran bule-bule bersangkutan kepada seluruh lini destinasi wisata yang dikelola oleh KLHK.

"Jadi tidak hanya ke Ijen, kami akan blasting ke semua teman KLHK bahwa wisatawan atas nama ini sudah melakukan pelanggaran. Jadi nggak bisa masuk ke destinasi wisata yang dikelola KLHK," ujarnya.

Dia memastikan bahwa pihaknya saat ini sedang memproses pem-blacklist-an itu. Pekan depan koordinasi tentang bule bersangkutan ke Dirjen LHK akan dilakukan.

"Ini sedang proses. Mungkin Minggu depan kami bersurat ke Dirjen, karena berkaitan dengan institusi lain (kedutaan besar) jadi tidak bisa dilakukan oleh KSDA sendiri," katanya.

Halaman 2 dari 2
(dpe/fat)


Hide Ads