Ini Barang yang Dilarang Ada di Angkutan Feeder Wira Wiri Suroboyo

Ini Barang yang Dilarang Ada di Angkutan Feeder Wira Wiri Suroboyo

Esti Widiyana - detikJatim
Kamis, 02 Mar 2023 23:00 WIB
Peluncuran angkutan feeder Wira Wiri Suraboyo di Gedung Siola Surabaya.
Wali Kota Surabaya saat mencoba menempelkan kartu uang elektronik ke layar yang tersedia di feeder Wira Wiri Suroboyo. (Foto: Esti Widiyana/detikJatim)
Surabaya - Kepala Dinas Perhubungan Kota Surabaya Tundjung Iswandaru mengatakan bahwa semua warga Surabaya bisa naik angkutan feeder Wira Wiri Suroboyo. Siapa pun boleh naik, termasuk para pedagang pasar di Surabaya. Tapi ada yang tidak boleh ikutan naik.

"Kalau misal ada orang pasar, ya, boleh di angkutan itu, karena memang fungsinya kan pengumpan dari pemukiman ke beberapa lokasi atau lintas pemukiman sendiri," ujarnya setelah peluncuran angkutan feeder di Gedung Siola Surabaya, Kamis (2/3/2023).

Tidak hanya pedagang, para penumpang yang baru saja mengulak barang dari pasar juga boleh naik Wira Wiri Suroboyo. Asalkan, barang yang dibawa tidak mengganggu penumpang lain dan tidak basah.

"Jangan (basah), sayur nggak apa-apa tapi yang nggak bau. Pokoknya nggak sampai mengganggu penumpang lainnya," kata Tundjung.

Tidak hanya itu, Tundjung juga mengatakan bahwa di dalam angkutan feeder itu ada aturan yang harus dipatuhi seluruh penumpang. Mulai dari tidak boleh makan dan minum, juga tidak boleh merokok.

"Di dalam feeder tidak boleh makan dan minum. Apalagi merokok," tegasnya.

Ada sebanyak 52 angkutan feeder yang akan beroperasi mulai besok. Selama seminggu ke depan angkutan feeder itu masih belum dipungut biaya alias masih gratis dinaiki siapa saja.

Setelah itu, tarif sekali naik feeder ini pun tidak terlalu mahal. Untuk sekali naik feeder bagi penumpang dewasa ditarik ongkos Rp 5.000. Untuk pelajar Rp 2.500, dan gratis untuk lansia usia di atas 65 tahun.

Tundjung memastikan bahwa tarif sekali naik itu berlaku selama 2 jam dan bisa berganti rute feeder lain. Pembayaran juga tidak bisa menggunakan tunai, tetapi dengan cara nontunai.

"Selama belum dua jam boleh. Maksimal 2 jam, itu boleh pindah berapa kali pun dalam 2 jam itu. Nanti ada struknya bisa di-scan," ujarnya.

Dia juga menjelaskan untuk driver yang mengoperasikan feeder tersebut saat ini jumlahnya mencapai 218 orang, termasuk helper. Sistem kerjanya pun 20 hari dalam sebulan.

Salah satu penumpang Bus Suroboyo dan Semanggi Suroboyo Eka mengatakan bahwa upaya pemkot menambah transportasi pengumpan di Surabaya ini sangat baik.

"Bagus upayanya, apalagi kan kami bisa menjangkau sampai perkampungan. Ya, semoga terus ditambah dan masyarakat aware menggunakan transportasi umum. Masak kota terbesar kedua di Indonesia peminat angkutan umumnya sedikit. Ayo pasti bisa!" Serunya.


(dpe/dte)


Hide Ads