Nasib Pedagang Karangketug Kota Pasuruan Tak Jelas Usai 70 Kios Terbakar

Nasib Pedagang Karangketug Kota Pasuruan Tak Jelas Usai 70 Kios Terbakar

Muhajir Arifin - detikJatim
Selasa, 28 Feb 2023 23:55 WIB
Nasib pedagang Pasar Karangketug tak jelas setelah insiden kebakaran
Nasib pedagang Pasar Karangketug tak jelas setelah insiden kebakaran (Foto: Muhajir Arifin/detikJatim)
Pasuruan -

Dua pekan lebih kebakaran hebat meludeskan 70 kios dan lapak pedagang Pasar Karangketug, Kota Pasuruan. Selama 16 hari kondisi sejumlah pedagang tak kunjung mendapat kepastian.

Bangunan yang terbakar masih penuh puing material hangus. Para pedagang selama ini tidak masuk ke lokasi karena masih dikelilingi garis polisi dan hari ini garis kuning itu dilepas.

Sejak peristiwa kebakaran, para pedagang berjualan di tenda darurat yang disediakan di sisi timur. Dua pedagang berbagi tempat dalam satu tenda.

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

"Satu tenda dipakai dua orang (pedagang)," kata Suwandi, pedagang barang loakan kepada detikJatim di lokasi, Selasa (28/2/2023).

Suwandi mengakui pembeli tetap datang ke lapak-lapak darurat para pedagang. Namun barang yang dijual para pedagang terbatas.

ADVERTISEMENT

"Kan banyak barang yang ikut terbakar. Mau kulakan lagi belum ada modal, jadi ya jualan seadanya dulu," terang Suwandi.

Berbeda dengan Umayah, pedagang pakaian ini mengaku berhenti berjualan karena tidak ada barang. Seluruh barang dagangannya ludes saat kebakaran dan tidak ada modal lagi untuk kulakan. "Dua minggu ini menganggur. Nggak ada modal kulakan," ungkap Umayah.

Sementara Yuli, pedagang alat pertanian, mengatakan tetap berusaha berjualan meski barangnya terbatas. Ia mengatakan masih banyak alat pertanian yang ada di reruntuhan lapaknya yang hangus.

"Masih banyak barang yang bisa dijual di lapak (yang terbakar). Tapi selama ini tidak boleh diambil karena masih ada garis (polisi). Sekarang sudah dilepas, saya mau ambil barang-barang saya yang masih bisa dijual," ujar Yuli.

Sejumlah pedagang selama ini nekat masuk ke puing bangunan untuk menyelamatkan barang yang masih bisa dimanfaatkan. Mereka khawatir lama-lama barang dagangannya habis diambil orang.

"Kan nggak ada yang menjaga, siapa yang jamin barang tidak hilang," tutur Yuli yang mengaku sering berjaga di lokasi kebakaran.

Hayatin, penjual kopi di lokasi juga tidak bisa membuka warung. Meski warungnya selamat dari amuk api, namun masuk dalam garis polisi. "Mau dagang tidak bisa saya," tutur Hayati.

Para pedagang selain menantikan segera dibuatkan kios dan lapak baru, juga berharap suntikan modal usaha. "Banyak yang nggak ada modal untuk usaha," imbuh Umayah.

detikJatim mencoba menghubungi Kepala Disperindag Kota Pasuruan Yanuar Afriansyah terkait nasib pedagang. Namun ia belum bisa dimintai kejelasan nasib para pedagang.




(abq/dte)


Hide Ads