Penelitian Antropolog Jerman soal Sejarah Kuntilanak Ditanggapi Dosen Unair

Penelitian Antropolog Jerman soal Sejarah Kuntilanak Ditanggapi Dosen Unair

Denza Perdana - detikJatim
Senin, 27 Feb 2023 17:44 WIB
Penampakan Kuntilanak. (Foto: Istimewa)
Ilustrasi kuntilanak (Foto: Istimewa)
Surabaya -

Seorang antropolog asal Jerman bernama Timo Duile melakukan penelitian tentang Kuntilanak, salah satu hantu yang dikenal di Indonesia. Penelitian itu mengungkap sejarah Kuntilanak yang erat dikaitkan dengan Kota Pontianak. Mengenai penelitian ini, dosen Antropologi Unair menyampaikan pandangannya.

Hasil penelitian Timo Duile itu dipublikasikan dalam Journal of the Humanities and Social Sciences of Southeast Asia pada 2020. Judulnya "Kuntilanak: Ghost Narratives and Malay Modernity in Pontianak, Indonesia".

Dosen Antropologi Unair Delta Bayu Murti mengatakan bahwa sebenarnya penelitian tentang Kuntilanak seperti yang dilakukan Duile itu sudah cukup banyak. Termasuk para peneliti di Indonesia sendiri.

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

"Kalau dilihat, artikel Antropolog Jerman itu kan terbit 2020 ya. Kalau dibaca lagi, disebutkan juga ada penelitian di Indonesia pada 2017. Nah, di museum kami (Museum Kematian Unair) ada buku Hantu Jawa yang juga ada tentang Kuntilanak terbit jauh sebelum itu," kata Bayu kepada detikJatim, Senin (27/2/2023).

Dia menegaskan bahwa penelitian tentang Kuntilanak itu sendiri sebenarnya sudah cukup banyak. Hanya saja, karena tertuang dalam bentuk buku dan tersimpan di perpustakaan, hasil-hasil penelitian itu tidak banyak diketahui publik.

ADVERTISEMENT

"Jadi kalau sampeyan tanya yang meneliti Kuntilanak. Ada sih, ya, lumayan banyak sebenarnya. Cuma karena sifatnya mungkin terbatas dalam bentuk buku, makanya nggak banyak orang tahu. Jadi orang melihatnya punyanya Antropolog Jerman ini wah begitu lho. Padahal nggak. Sudah ada lumayan banyak yang sudah meneliti," ujarnya.

Hasil penelitian Timo Duile yang menggunakan pendekatan objek seputar manusia dan roh, terutama dalam sudut pandang orang-orang di Pontianak, Kalimantan Barat menyebutkan keterkaitan sosok Kuntilanak dengan 'Pontianak'.

Dalam studi Timo itu disebutkan bahwa orang-orang Pontianak mengklaim kotanya didirikan dengan menggusur Kuntilanak sebelum kota Pontianak dibangun. Dahulu Kuntilanak dipercaya mendiami pertemuan sungai Kapuas dan Sungai Landak yang masih rawa-rawa dan hutan lebat.

Baca halaman selanjutnya.

Tidak hanya itu, disebutkan juga dalam penelitian Duile tentang klaim bahwa nama 'Pontianak' berasal dari akronim bahasa Melayu Ponti yang berhari 'Po(ho)n Ti(nggi)'. Karena itu di kemudian hari muncul narasi bahwa Kuntilanak seringkali dihubungkan dengan pohon tinggi di pedesaan Kalimantan Barat.

"Nah, kalau ditanya dia berasal dari mana, itu yang mungkin memang perlu diurut, dalam artian dengan membuat bandingan. Di Indonesia saja misalnya, perlu dibuat bandingan di daerah mana saja yang mengenal Kuntilanak. Nama lainnya juga. Itu yang nanti di-tracking asalnya dari mana sebenarnya? Itu kalau nyari sejarahnya," ujar Bayu.

Bayu juga menegaskan bahwa sebenarnya Kuntilanak tidak hanya dikenal di Pontianak saja. Buktinya, Kuntilanak termasuk dalam hantu yang ada di dalam khasanah hantu masyarakat Jawa. Dalam hal ini, Bayu mengamini apa yang disebut oleh Timo bahwa Kuntilanak juga dikenal di sejumlah negara di Asia Tenggara.

"Selain Pontianak, Kuntilanak sih di hampir seluruh Indonesia orang kenal, ya. Hanya saja kalau di Papua itu aku nggak yakin, karena model setannya agak beda, sekitaran Papua atau Indonesia timur itu," ujarnya.

Salah satu yang membedakan tentang Kuntilanak di berbagai daerah adalah penamaannya. Seperti dijelaskan Timo Duile, Kuntilanak itu merupakan roh yang meninggali pohon tinggi. Menurut Bayu, di tempat lain ada yang menyebutkan berbeda.

"Kalau dari peneliti Jerman itu kan, Kuntilanak itu roh yang ninggali pohon tinggi dan menyasar anak-anak. Terus di tempat lain ada juga yang menyebut Puntianak itu singkatan dari 'Perempuan Mati karena Melahirkan Anak'. Terus yang lebih sering Kuntilanak. Tapi kalau untuk ini aku belum tahu akronimnya, aku belum lihat lengkap penjelasannya," katanya.

Satu kesamaan Kuntilanak di berbagai daerah adalah pemodelan hantu itu di Indonesia. Termasuk di negara lain yang ada di Asia Tenggara. Yakni perempuan berbaju putih dengan rambut panjang, suka tertawa cekikian, dan konon menyasar anak-anak atau ibu hamil.

"Nah kalau mau ditelusuri, persamaan dan perbedaan ini yang kemudian bisa dibandingkan dan dijadikan kunci untuk melihat mana yang duluan. Siapa mempengaruhi siapa, begitu," katanya.

Karena ternyata, kata Bayu, sosok hantu yang mirip dengan Kuntilanak sendiri tidak hanya ditemukan di Asia Tenggara. Sosok mirip Kuntilanak itu juga ditemukan di Amerika Utara.

Simak penjelasan bayu di artikel selanjutnya.



Simak Video "Video Mitos atau Fakta: Kucing Makan Rumput Tanda Lagi Sakit"
[Gambas:Video 20detik]


Hide Ads