TNBTS Buka Suara soal Mario Dandy Bawa Rubicon Masuk Sabana Bromo

TNBTS Buka Suara soal Mario Dandy Bawa Rubicon Masuk Sabana Bromo

Muhammad Aminudin - detikJatim
Senin, 27 Feb 2023 13:45 WIB
Mario Dandy Satrio
Mario Dandy dengan rubiconnya di sabana Gunung Bromo/Foto: Istimewa
Malang -

Mario Dandy Satriyo (20), anak mantan pejabat Direktorat Jenderal Pajak Kementerian Keuangan yang menganiaya David Latumahina (17) anak pengurus GP Ansor, membawa Rubicon masuk ke sabana Gunung Bromo. Balai Besar Taman Nasional Bromo Tengger Semeru (BB TNBTS) buka suara soal hal tersebut.

Humas Balai Besar TNBTS Syarif Hidayat mengatakan, pihaknya sudah tidak memberikan rekomendasi bagi kendaraan pribadi masuk kawasan taman nasional. Kebijakan itu mulai berlaku pada pertengahan Agustus 2022 lalu.

"BBTNBTS sejak pertengahan Agustus 2022 sudah tidak memberikan rekomendasi kendaraan pribadi masuk kawasan," ujar Syarif kepada detikJatim melalui pesan WhatsApp, Senin (27/2/2023).

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Syarif mengaku sebelumnya memang ada kelonggaran bagi kendaraan pribadi diberikan ruang untuk masuk kawasan nasional. Namun dengan syarat dan ketentuan yang berlaku sejak pertengahan Agustus 2022 lalu.

"Sebelumnya kan memang untuk kendaraan pribadi dengan syarat dan ketentuan (pembatasan dan lain-lain) yang diberikan ruang untuk masuk kawasan (taman nasional). Itu juga sering disampaikan dalam rakor wisata," Syarif.

ADVERTISEMENT

"Tetapi sejak pertengahan Agustus 2022, kebijakan tersebut kita evaluasi dan dikaji serta tidak memberikan ruang lagi adanya aktivitas tersebut," sambungnya.

Ditanya soal kapan dan kronologi kejadian Mario Dandy bawa masuk Rubicon ke Sabana Bromo, Syarif masih belum menjelaskan secara detail. Dia mengaku masih butuh waktu untuk mencari tahu lebih jelas kejadiannya.

"Kronologi ketentuan itu panjang mas. Mohon waktu dan pengertiannya ya, sedang disiapkan,"tandasnya.

Seperti diketahui Mario Dandy disebut sakti karena bisa mejeng bersama mobil Rubicon di sabana Gunung Bromo. Foto itu mendapat banyak kritik dari warganet. Padahal sudah ada aturan khusus yang mengatur boleh tidaknya suatu mobil melintas di sana.




(hil/dte)


Hide Ads