PW GP Ansor Jawa Timur angkat bicara terkait kasus kekerasan yang dilakukan oleh anak pejabat Ditjen Pajak, Mario Dandy Satriyo terhadap Cristalino David Ozora.
Bendahara Ansor Jatim M Fawait menyebut banyak anak muda saat ini tidak mempunyai bekal akhlak yang baik, sehingga terjadi kekerasan yang sangat fatal.
"Saya prihatin kejadian yang saya pikir agak mengagetkan banyak orang. Tentu perlu kita perhatikan, ini bukan hanya soal kekerasan, tapi yang melakukan adalah generasi muda. Kita akan dapat bonus demografi pada puncaknya 2045, ini bonus potensi sesuatu positif kalau bisa dimanfaatkan sebaik mungkin," katanya, Sabtu (25/2/2023).
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
"Tapi, ini bonus demografi bisa jadi petaka kalau kita tidak bisa mendidik mencetak membina generasi masa depan, bahkan kalau kelakuannya brutal begini," sambungnya.
Pria yang akrab disapa Gus Fawait ini menambahkan, banyak sekali rentetan kekerasan yang dilakukan anak muda dalam beberapa waktu ke belakang. Baru saja warga dikagetkan oleh seorang anak-anak muda yang menendang nenek-nenek, kini anak muda yang nyaris 'membunuh' nyawa anak muda lainnya hanya karena persoalan yang belum jelas kebenarannya.
"Hari ini ada anak muda berperilaku mengejutkan, kita harus introspeksi, karena kita akan menyiapkan generasi masa depan. Jangan sampai generasi muda Indonesia tidak punya akhlak," jelasnya.
Menurutnya, pendidikan akhlak harus ditanamkan sejak dini kepada anak muda. Dengan akhlak yang baik, setidaknya generasi mendatang tidak akan bobrok secara mental.
"Pendidikan akhlak menjadi penting untuk diperhatikan. Saya juga di DPRD Jatim terus menyuarakan untuk Dinas Pendidikan Jawa Timur untuk kurikulum pendidikan akhlak diperdalam lagi, termasuk amalan Pancasila diperdalam," katanya.
"Karena saya ada di pesantren, saya sejak kecil dididik pendidikan akhlak, dan itu prioritas. Kita ingin bagaimana lembaga pendidikan tidak hanya mengedepankan pelajaran matematika saja, tapi akhlak perilaku juga harus dikedepankan," lanjutnya.
Ketua Fraksi Gerindra DPRD Jatim ini menyebut, pasca kejadian kekerasan yang dilakukan Mario Dandy, tentu menjadi evaluasi bersama khususnya satuan pendidikan agar mencetak anak muda yang memiliki akhlak baik.
"Ini momen evaluasi juga, bahwa perlunya memberikan porsi pendidikan agama di setiap sekolah. Sehingga bangsa Indonesia yang berasaskan Pancasila mengedepankan akhlak. Dan harus diperhatikan betul dari pihak keluarga bahwa akhlak yang baik agar diaplikasikan terhadap di dunia luar, termasuk di dalam lingkungan keluarganya sendiri," bebernya.
Gus Fawait percaya sepenuhnya kepada polisi untuk mengungkap kasus ini secara adil.
"Tentu kami percayakan proses ke aparat penegak hukum karena aparat akan bertindak sesuai ketentuan hukum yang berlaku," tandasnya.
(abq/dte)