Tak hanya untuk para siswa remaja, Wali Kota Surabaya Eri Cahyari bakal mengirim pejabat pemkot ke Sekolah Kebangsaan di Lanudal Juanda. Rencananya, para pejabat pemkot ini akan dilakukan setelah lebaran.
"Bahkan kepala dinas pun juga kita lakukan sekolah kebangsaan diklat. Nanti kalau kepala dinas 10 hari lah. Sehingga akan muncul lagi guyub rukun di hati masing-masing. Kalau kepala dinas beda, satu tempat tapi beda sama anak-anak. Insyaallah setelah lebaran kalau tidak hujan," kata Eri kepada wartawan di rumah dinasnya Jalan Sedap Malam, Sabtu (25/2/2023).
Ia menambahkan pejabat pemkot yang akan mengikuti sekolah kebangsaan bukan hanya kepala dinas, tapi juga mulai dari lurah hingga camat. Namun pelaksanaannya bergantian, karena tetap harus melayani masyarakat.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
"Lurah, camat dulu, kepala dinas campur jadi satu tapi gantian. Nanti baru pelayanan-pelayanan publik yang di kelurahan, kecamatan, di dinas-dinas. Sekda juga," ujarnya.
Eri menjelaskan tujuan sekolah kebangsaan untuk pejabat pemkot ini agar merasakan hidup mandiri. Karena pejabat pemkot merupakan pelayan masyarakat dan tidak boleh merasa sempurna.
Di sekolah kebangsaan untuk pejabat pemkot akan diajarkan bagaimana rasanya cara masak, setrika sendiri. Kemudian diberikan pembelajaran kehidupan langsung, seperti penyelesaian masalah kemiskinan.
"Karena kepala dinas ini tidak boleh dia merasa sempurna. Kalau bisa merasakan nyuci baju sendiri, masak sendiri, pagi bangun menyiapkan dirinya sendiri. Di situ dia akan tahu bagaimana rasanya bisa membahagiakan orang lain," jelasnya.
Nantinya juga akan diberikan studi kasus di lapangan. Sebab, tidak semua kepala dinas pekerjaannya turun langsung ke lapangan.
"Lurah dan camat selalu di lapangan, seperti dinas cipta karya tidak selalu (di lapangan), mungkin dia tidak tahu cara menyelesaikan masalah-masalah. Oleh karena itu, saya ingin dengan sekolah kebangsaan ini membentuk kebersamaan," tandas Eri.
(abq/fat)