Abizar Rafael Pangestu bocah 3,5 tahun asal Kabupaten Malang hanyut 22 Februari lalu. Memasuki hari keempat, pencarian terus dilakukan oleh Tim SAR gabungan.
Hari ini ada 5 tim SAR yang diterjunkan. Mereka menyebar ke sejumlah titik.
"Kami sebar di lima titik aliran sungai," jelas Kepala Pengendali Lapangan Basarnas Surabaya, Ainul Makhdin kepada detikJatim, Sabtu (25/2/2023).
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Ainul mengungkapkan, pencarian bukannya tanpa kendala. Ada beberapa kendala dan tantangan yang dihadapi oleh Tim SAR. Salah satunya arus sungai yang cukup kuat.
"Debit arus bawah sangat deras, kontur sungai medan jeram, banyak pusaran air di sekitar aliran sungai," ungkap Ainul.
Selain itu, Tim SAR juga harus berhadapan dengan banyaknya sampah. Hal itu menghambat proses pencarian dengan perahu.
Oleh sebab itu, pencarian tak cuma fokus melewati sungai. Sebagian tim juga disebar melalui jalur darat untuk menyusuri tepian sungai.
"Banyaknya tumpukan sampah juga menjadi kenadal bagi kami," tambah Ainul.
Abizar hanyut pada 22 Februari 2023. Kejadian bermula saat korban bermain bola dalam kondisi hujan pada sekitar pukul 15.30 WIB.
Kemudian, bola milik Abizar jatuh ke selokan perumahan. Abizar lalu korban mencoba untuk mengambil bola tersebut tapi malah ikut terseret arus air di selokan tersebut.
"Jadi main bola, terus bolanya jatuh ke selokan. Balita ini mencoba untuk mengambil bola itu tapi terseret arus air selokan. Arus air di selokan itu arahanya menuju sungai brantas," jelas Kapolsek Karangploso Iptu Bambang Subinanjar.
(hil/dte)