Perwakilan Bu Nyai (istri para kiai) se-Jawa Timur bertemu dengan Ketua Umum PKB Muhaimin Iskandar. Momen itu dijadikan ajang Bu Nyai untuk menyampaikan berbagai aspirasi keumatan dan curhat seputar yang terjadi di pondok pesantren (ponpes).
Selain menyampaikan aspirasi, mereka juga memberikan mandat kepada politikus yang akrab disapa Cak Imin itu untuk maju sebagai calon presiden (capres) di Pilpres 2024. Aspirasi dan dukungan itu disampaikan dalam forum Mandat 99 Bu Nyai untuk Indonesia "Budal Gus" di Ponpes Terpadu Al Yasini Pasuruan, Kamis (23/2/2023).
Dari 99 Bu Nyai, di antaranya ada Bu Nyai Zulfa, Probolinggo; Nyai Imamah, Pasuruan; Nyai Ulfatul Hasna, Sumenep; Ning Nyai Hj. Zumrotul Masruroh, Madiun; Nyai Marzuki Mustamar, Malang; Nyai Zulaiha, Banyuwangi; Nyai Idamatul Choiriyah, Trenggalek; Nyai Aminah Tohir, Sidoarjo dan Ning Ainul, Suci, Gresik.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Nyai Ucik Nurul Hidayati, Pengasuh Pondok Pesantren Putri Al-Islahiyah Pasuruan mengatakan, Cak Imin sudah saatnya memimpin negeri ini.
"Gus Muhaimin adalah dhuriyah dari muasis Nahdlatul Ulama (NU) jalur Mbah Kiai Bisri Syansuri. Beliau juga Panglima Santri," katanya.
Dia menambahkan, perjuangan Cak Imin selama ini sudah nyata untuk kepentingan pesantren.
"Tanggal 22 Oktober sebagai Hari Santri Nasional yang sebelumnya tidak ada, itu perjuangan Gus Muhaimin. Pesantren kini ada undang-undangnya. Selama ini nggak ada, alhamdulillah, itu diperhatikan Gus Muhaimin," tuturnya.
Nyai Zulfa Badri dari Ponpes Al Mashduqiyah Probolonggo berharap jalinan komunikasi antara ulama dan umara terus diintensifkan. Sebab, tantangan mendidik anak saat ini kian kompleks.
"Dengan sinergi ulama umarah di pondok pesantren bisa mengubah mental dan akhlak anak-anak kita. Anak TPQ saja kalau bicara sekarang miris, ketika ada ustazah menegur, mereka mengeluarkan kata, maaf, binatang. Perlu ada sapaan intens umaro ulama. Saya yakin dikomando Panglima Santri bisa berubah," katanya.
Nyai Zulfa juga menyampaikan aspirasi agar ada keterwakilan para ibu nyai sebagai pembimbing ibadah haji.
"Tolong aturan soal pembimbing haji dilonggarkan. Kami ini bukan ASN jadi gugur kesempatan menjadi pembimbing haji. Mudah-mudahan Allah SWT menyertai hajat Gus Muhaimin," harapnya.
Menanggapi berbagai aspirasi dan pemberian mandat dari para Bu Nyai, Cak Imin mengaku bersyukur dan menyampaikan terima kasihnya.
"Semua mandat dan materi yang disampiakan menjadi pegangan dan komitmen saya kalau nanti diberikan amanah. Bu nyai, para kiai, para santri, InsyaAllah saya siap menyukseskan seluruh amanah yang diberikan," tuturnya.
(dpe/dte)