.webp)
Sejumlah kereta kelinci di Kota Batu tertangkap basah nekat mengangkut penumpang. Padahal secara aturan sesuai dengan UU Lalu Lintas Nomor 22 Tahun 2009 kereta kelinci tidak diperbolehkan beroperasi.
Kasat Lantas Polres Batu, AKP Lya Ambarwati mengatakan bahwa sejumlah kereta kelinci yang mengangkut penumpang itu telah diamankan petugas. Langkah lanjutan yang diambil adalah dilakukan penilangan.
"Kami bersama dengan Dinas Perhubungan (Dishub) Kota Batu melakukan pengamanan 5 kereta kelinci itu dan kami putuskan untuk melakukan penilangan," ujar Lya saat dihubungi detikJatim, kamis (23/2/2023).
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Ia menyampaikan bahwa sejauh ini melalui jajaranya, Sosialisasi terkait larangan odong-odong beroperasi telah disampaikan baik melalui media sosial, radio, hingga turun langsung ke tempat perakitan kereta kelinci.
"Melalui kanit Dikyasa kami terus melakukan sosialisasi terkait keamanan lalu lintas baik di media sosial, maupun turun ke tempat pembuatan kereta kelinci," kata Lya.
Sementara itu, salah satu sopir angkot Rocky (nama samaran) menyampaikan sejumlah kereta kelinci yang beroperasi itu pertama kali diketahui oleh beberapa sopir yang mendapatkan laporan.
"Kabar yang kami dapat itu, ada rombongan TK yang mau carter angkot dan ternyata dibatalkan karena naik kereta kelinci. Mendengar itu banyak sopir yang tidak terima," terangnya.
Mengingat, sebelumnya sempat terjadi konflik pada tahun 2022 antara sopir angkot dan kereta kelinci. Lantaran, kereta kelinci mengangkut penumpang di dalam jalur trayek angkot.
"Kan sudah ada kesepakatan nanti yang boleh beroperasi itu kendaraan wisata (kawanku). Akhirnya tadi pagi kami cegat mereka dan sudah ditangani oleh Polres Batu dan Dishub Kota Batu," tandasnya.
(abq/iwd)
