7 Fakta Helikopter Kapolda Jatim Mendarat Darurat di Tulungagung

Round-Up

7 Fakta Helikopter Kapolda Jatim Mendarat Darurat di Tulungagung

Hilda Meilisa Rinanda - detikJatim
Kamis, 23 Feb 2023 09:15 WIB
Penampakan helikopter Kapolda Jatim yang mendarat darurat di Tulungagung
Penampakan helikopter Kapolda Jatim yang mendarat darurat di Tulungagung (Foto: Adhar Muttaqin/detikJatim)
Tulungagung -

Publik sempat dikagetkan dengan kejadian Helikopter Kapolda Jambi yang mendarat di Hutan Kerinci. Selang beberapa hari, kejadian serupa dialami Kapolda Jatim Irjen Toni Harmanto. Helikopter yang ditumpanginya mendarat darurat di Tulungagung.

Helikopter terpaksa mendarat darurat karena cuaca buruk. Berikut sederet faktanya:

1. Helikopter Antar Kapolda ke Surabaya

Kapolres Tulungagung AKBP Eko Hartanto mengatakan, helikopter ini hendak mengantar Kapolda Jatim kembali ke Surabaya usai kunjungan kerja ke Pacitan.

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

"Iya, helikopter mendarat darurat di lapangan Rejotangan," kata Eko dikonfirmasi detikJatim, Rabu (22/2/2023) malam.

Dia melanjutkan, Kapolda dalam kunjungan kerja di Pacitan. Helikopter sejatinya hendak balik ke Surabaya.

ADVERTISEMENT

"Karena kondisi cuaca tidak memungkinkan, akhirnya Pak Kapolda meminta mendarat darurat di lapangan Rejotangan," tambahnya.

2. Mendarat Darurat Berdasarkan Instruksi Kapolda

Pendaratan darurat ini atas perintah Kapolda Jatim Irjen Toni Harmanto. Toni yang menginstruksikan agar helikopter mendarat darurat di Lapangan Rejotangan.

"Sampai atas langit di Tulungagung cuaca kurang bersahabat. Bu pilot bersama Pak Kapolda memutuskan landing dulu di Lapangan Rejotangan," kata Eko Hartanto.

3. Helikopter Angkut 9 Orang

Eko mengatakan, di dalam helikopter itu terdapat 9 orang rombongan Kapolda Jatim yang hendak pulang dari Pacitan ke Surabaya.

"Ada 9 orang rombongan Pak Kapolda Jatim. Ada Ibu Ketua Bhayangkari (istri Kapolda), juga beberapa pejabat Polda," ujar Eko.

"Habis kunjungan kerja ke Pacitan mau menuju ke Surabaya. Sembilan orang ya. Kru nya 3, pejabat sama Ibu-ibu Bhayangkara ada 3. Lalu ada Bu Kapolda dan lain-lain," imbuhnya.

Pendaratan darurat sempat membuat warga deg-degan. Baca di halaman selanjutnya!

4. Kondisi Cuaca Hujan Deras

Saat mendarat darurat, kondisi cuaca tengah buruk. Hujan yang sangat deras tidak memungkinkan bagi helikopter untuk melanjutkan perjalanan ke Surabaya. Untuk itulah, kata Eko, Kapolda meminta helikopter mendarat darurat di Tulungagung.

"Karena kondisi cuaca tidak memungkinkan akhirnya Pak Kapolda meminta mendarat darurat di lapangan Rejotangan," tambahnya.

5. Kondisi Kapolda Jatim Baik

Eko memastikan, kondisi Kapolda Jatim dan rombongan baik-baik saja. Mereka sempat berhenti sejenak di Tulungagung selepas helikopter mendarat darurat.

"Selamat semua, nggak ada masalah. Cuaca buruk saja, selamat semua. Jadi karena cuacanya nggak bagus Pak Kapolda memilih untuk turun," ujar Eko.

6. Lanjut Perjalanan Darat

Dia menjelaskan, setelah rombongan itu transit selama 1 jam, rombongan Kapolda Jatim melanjutkan perjalanan ke Surabaya. Namun bukan dengan helikopter, melainkan dengan mobil.

"Iya (transit) sekitar satu jam, habis itu lanjut perjalanan darat ke Blitar, kemudian lanjut ke Surabaya. Akhirnya melanjutkan perjalanan ke Surabaya via darat, naik mobil. Jadi helikopter mendarat darurat bukan karena trouble mesin, tapi karena cuaca buruk, hujan deras saat itu," tambah Eko.

7. Ada Atap Rumah Warga Rusak

Pendaratan darurat helikopter rombongan Kapolda Jatim Irjen Toni Harmanto sempat membuat warga sekitar panik. Imbas pendaratan itu atap rumah salah satu warga rusak.

Warga yang terdampak pendaratan darurat itu adalah Subardo yang rumahnya berada di sisi timur Lapangan Rejotangan. Atap teras dan garasi mobilnya rusak.

Subardo menjelaskan pada saat helikopter rombongan Kapolda Jatim itu mendarat darurat dirinya dan keluarganya panik. Karena angin dari helikopter cukup kencang.

"Saya panik lari ke belakang, dikira roboh, goyang semua," ujarnya ketika ditemui detikJatim, Rabu (22/2/2023).

"Awalnya itu mutar-mutar di sekitar sini, anginnya (baling-balingnya) cukup kencang. Tanaman banyak yang roboh, kemudian atap teras rumah juga morat-marit," katanya.

Tidak hanya atap teras dan garasi mobilnya yang rusak, Subardo mengatakan bahwa kaca lampu belakang mobilnya juga pecah.

"Yang rusak cuma (atap) teras ini, sama garasi. Sama mobilnya ada sedikit kaca lampu belakang pecah," kata Subardo.

Meski sempat lari ke belakang rumah untuk menghindari reruntuhan atap dia mengaku bersyukur bahwa helikopter itu berhasil mendarat dengan selamat.

"Alhamdulillah helikopternya berhasil mendarat dengan selamat. Tadi Pak Kapolda langsung ke sini menemui saya, karena khawatir ada yang luka," imbuhnya.

Halaman 2 dari 2
(hil/fat)


Hide Ads