Polisi melakukan identifikasi para korban meninggal akibat ledakan petasan dahsyat di Blitar. Ada empat korban yang meninggal. Beberapa potongan tubuh korban juga telah dikumpulkan dan disatukan.
Adapun daftar korban meninggal dalam kejadian ledakan itu yakni, Darman (Bapak), Aripin (Anak), Widodo (Anak) dan Wawa (Keponakan). Saat kejadian, hanya jenazah Darman yang ditemukan dalam keadaan utuh. Sedangkan tiga korban lainnya hancur.
Berdasarkan informasi yang dihimpun detikJatim, polisi bersama petugas sudah melakukan identifikasi terhadap jenazah korban.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Saat ini, jenazah yang sudah teridentifikasi yaitu Darman (jenazah utuh), Aripin (potongan sidik jari) dan widodo (potongan perut keatas sampai muka).
Sementara korban atas nama wawa hanya ditemukan potongan tubuh tapi belum dapat teridentifikasi secara mendetail.
"Korban jiwa 4 orang. Sudah teridentifikasi 3 orang, 1 orang korban masih berupa potongan," kata Kapolres Blitar Kota AKBP Argowiyono saat dikonfirmasi detikJatim, Selasa (21/2/2023).
Sebelumnya, polisi menyebutkan berdasarkan keterangan keluarga lainnya seluruh potongan tubuh korban masih satu keluarga. Yakni terdiri dari bapak, dua orang anak dan satu orang keponakan.
"Ya diinformasikan keluarganya ada yang masih ponakan. Dari awal ada empat sudah ditemukan. Kemudian dilakukan identifikasi di Rumah Sakit," jelasnya.
Para korban tewas saat meracik petasan jelang puasa ramadan, Minggu (19/2/2023) malam. Selain itu ledakan keras menghancurkan 25 rumah di Dusun Tegalrejo Sadeng, Desa Karangbendo, Kecamatan Ponggok dan menyebabkan 23 korban luka.
(hil/fat)