Kapolda Jawa Timur Irjen Toni Harmanto menyebut akan menindak tegas aktivitas penjualan petasan yang membahayakan nyawa masyarakat. Hal ini buntut dari ledakan dahsyat yang menewaskan 4 orang di Blitar.
Penindakan ini akan digencarkan, terlebih mendekati Ramadan hingga Lebaran 2023.
"Iya, kami akan lakukan itu (penindakan). Apalagi nanti menjelang bulan puasa dan lebaran," tegas Toni usai menghadiri acara Forkopimda Jatim di hotel di kawasan Jalan Embong Malang, Senin (20/3/2023).
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Diketahui, ledakan dahsyat menghancurkan 25 rumah di Dusun Sadeng, Desa Karangbendo, Kecamatan Ponggok, Kabupaten Blitar. Ledakan yang menewaskan 4 orang dan 23 luka ini berasal dari petasan.
Terkait kejadian itu, Toni menyebut pihaknya tengah melakukan pendalaman dengan mengerahkan tim labfor.
Selain itu, pihaknya juga memburu asal-usul bahan peledak hingga siapa pelaku yang menjual bahan-bahan peledak secara bebas.
"Kami masih melakukan pendalaman terhadap peristiwa semalam. Korbannya, kemudian pelakunya, termasuk sumber-sumber bahan-bahan yang digunakan. Iya, tim Labfor sudah datang ke lokasi," imbuh Toni.
Sebelumnya, sebuah ledakan keras menghancurkan 25 rumah di Dusun Sadeng, Desa Karangbendo, Kecamatan Ponggok, Kabupaten Blitar. Kejadian yang menewaskan 4 orang dan 23 korban luka ini berlangsung pada Minggu (19/2) malam.
Ledakan ini menewaskan empat orang yakni Darman (65) selaku pemilik rumah, Aripin (anak korban), Widodo (anak korban) dan Wawa (keponakan korban).
(hil/dte)