.webp)
Puluhan warga berdatangan ke lokasi ledakan petasan di Dusun Sadeng, Karangbendo, Ponggok, Blitar. Petugas terlihat kewalahan menghalau warga yang terlihat penasaran ingin mendekat ke lokasi. Padahal, lokasi itu disterilkan hingga harus dipasang garis polisi.
Sampai pukul 11.20 WIB, lokasi ledakan makin ramai didatangi warga. Tak hanya warga Kecamatan Ponggok, namun juga beberapa warga yang berasal dari kecamatan lain di Blitar berbondong-bondong mendatangi lokasi.
Mereka mengabaikan garis polisi yang terpasang melingkar di radius 100 meter sumber ledakan. Dengan menggunakan handphone, mereka mendekat dan mengambil gambar untuk diunggah di medsos.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
"Kancaku nang luar negeri butuh eroh gambare paakk. Wong sekitar kene (Temanku di luar negeri ingin tahu gambarnya pak. Orang sekitar sini)," jawab Waris berdalih kepada petugas yang menghalaunya, Senin (20/2/2023).
Ada juga beberapa pria lanjut usia memilih bersitegang dengan petugas kepolisian yang memintanya menjauh dari lokasi sumber ledakan.
"Halah ndelok ko kene ae nyapo ora oleh (halah lihat dari sini aja kenapa tidak boleh)," jawabnya.
Tak pelak, suara peluit petugas berulang kali dibunyikan untuk menghalau warga. Hanya sebentar mereka menjauh, tak lama kemudian makin banyak yang mendekati lokasi. Mereka tidak sadar, jika lokasi belum aman untuk didekati.
"Kami sayangkan warga susah kami beritahu ya. Padahal lokasi itu bahaya kalau didekati," kata seorang petugas polisi.
Sebelumnya, sebuah ledakan keras menghancurkan 25 rumah di Dusun Sadeng, Desa Karangbendo, Kecamatan Ponggok, Kabupaten Blitar. Kejadian yang menewaskan 4 orang dan 13 korban luka ini berlangsung pada Minggu (19/2) malam.
Ledakan ini menewaskan empat orang yakni Darman (65) selaku pemilik rumah, Aripin (anak korban), Widodo (anak korban) dan Wawa (keponakan korban).
(hil/dte)
