Bengawan Solo siaga merah pada Sabtu dini hari pukul 24.00 WIB. Ketinggian debit air sudah sangat mengkhawatirkan dan sebagian tanggul sungai juga sudah jebol membanjiri permukiman dan persawahan warga.
Hal itu menjadi perhatian jajaran kepolisian di Bojonegoro. Sejumlah perwakilan jajaran polsek juga Polres Bojonegoro turut melakukan pengecekan dan peninjauan debit air di bantaran sungai.
Kapolres Bojonegoro AKBP Rogib Triyanto Bersama para kasat mengecek lokasi bantaran Bengawan Solo yang berada di Desa Padang, Trucuk serta mengecek kondisi arus air di Bendungan Gerak.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Dia menyampaikan bahwa peninjauan itu adalah langkah awal dan bentuk kesiapsiagaan polisi dalam mengantisipasi bencana alam banjir akibat luapan Bengawan Solo.
"Patroli sekaligus memantau perkembangan TMA sungai Bengawan Solo dampak pintu air Waduk Gajahmungkur dibuka sehingga intensitas air meningkat," ujar Rogib, Sabtu ( 18/2/2023).
Selain menugaskan Kapolsek jajaran, koordinasi dengan instansi terkait juga dilakukan untuk menyiagakan personel bila sewaktu-waktu dibutuhkan, termasuk menyiapkan sejumlah langkah antisipasi bila debit air Bengawan Solo terus meningkat.
"Kami sudah menyiagakan personel yang sewaktu-waktu bisa digerakkan untuk membantu evakuasi, siap tenda lapangan, juga perahu," kata Rogib ditemui di sela-sela peninjauan.
Kapolres Bojonegoro mengimbau kepada warga di bantaran Bengawan Solo agar meningkatkan kewaspadaan terhadap bencana alam dan meminta warga tidak beraktivitas di sepanjang aliran sungai.
Dia menegaskan bahwa aktivitas di sepanjang aliran sungai saat ini sangat berbahaya hingga berpotensi menyebabkan jatuhnya korban mengingat kondisi peningkatan debit air dan arus yang deras.
Level siaga merah atau siaga tiga Bengawan Solo terjadi Sabtu dini hari pukul 24.00 WIB. Tinggi muka air pada saat itu sudah mencapai angka angka 14.05 peilschaal.
(dpe/iwd)