Polisi Cek TKP Bocah SD Situbondo Meninggal Usai Adu Mulut, Ini Hasilnya

Polisi Cek TKP Bocah SD Situbondo Meninggal Usai Adu Mulut, Ini Hasilnya

Chuk S Widharsa - detikJatim
Jumat, 17 Feb 2023 16:16 WIB
Polisi memeriksa ruang kelas tempat pelajar di Situbondo meninggal
Polisi memeriksa ruang kelas tempat pelajar di Situbondo meninggal (Foto: Chuk S Widharsa/File detikJatim)
Situbondo -

Bocah SD di Situbondo tetiba meninggal di kelas setelah sebelumnya sempat adu mulut dengan temannya. Namun, polisi menyebut tak ada tanda kekerasan pada jasad bocah tersebut.

Diduga, penyebab meninggalnya bocah bernama MAR (11) ini karena sakit. Sebab, beberapa hari sebelumnya, si anak memang telah sakit. Namun, ia memaksa masuk sekolah dengan alasan takut ketinggalan pelajaran jika terlalu lama absen.

"Sesaat setelah kejadian, kami langsung ke TKP untuk melakukan penyelidikan," jelas Kasat Reskrim Polres Situbondo, AKP Dhedi Ardi Putra saat dikonfirmasi detikJatim, Jumat (17/2/2023).

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Penyelidikan dilakukan karena informasi awal sebelum tetiba ditemukan tergolek dan meninggal, korban sempat bertengkar dengan temannya.

"Hasilnya memang tak ada bukti permulaan yang mengindikasikan ada keganjilan penyebab meninggalnya," ungkap Dhedi Ardi Putra.

ADVERTISEMENT

Pun hasil pemeriksaan petugas medis yang menangani awal, tidak ditemukan adanya dugaan kekerasan. Korban meninggal karena sakit yang diderita.

"Kami sebenarnya akan melanjutkan penyelidikan lebih lanjut. Namun, pihak keluarga menerima kematian anaknya karena sakit. Bahkan sudah membuat pernyataan," sebutnya.

Diberitakan sebelumnya, seorang bocah SD di Situbondo ditemukan tergolek di ruang kelas sekolahnya. Tak berselang lama, sang bocah lalu meninggal dunia. Korban yakni MAR (11), warga Kendit, Situbondo. Ia merupakan siswa kelas 5 sebuah SD di Kecamatan Kendit.

Sebelum meninggal, ia sempat mengikuti praktik. Saat itu, ia disebut sempat bertengkar dan adu mulut dengan salah satu teman sekelasnya. Melihat pertengkaran itu, salah seorang guru, Bayu Setiyawan, melerainya lantas menyuruh korban tidur di ruang kelas.




(hil/dte)


Hide Ads