.webp)
Kondisi Gunung Semeru tertutup kabut usai memuntahkan guguran lava pijar sejauh 1,5 kilometer. Lava pijar ini jatuh ke sisi tenggara atau mengarah ke Besuk Kobokan. Guguran lava pijar yang terjadi juga disertai suara gemuruh letusan.
Tak hanya tertutup kabut, pantauan detikJatim, cuaca di Gunung Semeru cerah berawan. Masyarakat tetap melakukan aktivitasnya seperti biasa. Namun, mereka tetap waspada dan berada di radius aman.
Hingga kini, status Gunung Semeru masih level tiga atau siaga. Berdasarkan laporan periodik pos pengamatan Gunung Api Semeru periode 17 Februari 2023 pukul 00.00 hingga 06.00 WIB, Gunung Semeru terpantau mengalami 23 kali letusan, satu kali hembusan, dan 2 kali vulkanik dalam dan satu kali tektonik jauh.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
"Status Gunung Semeru masih level 3 atau siaga. Gunung semeru mengalami 23 kali letusan, satu kali hembusan, 2 kali vulkanik dalam dan satu kali tektonik jauh," terang Kepala BPBD Kabupaten Lumajang, Patria Dwi Hastiadi kepada detikJatim, Jumat (17/2/2023).
Sebelumnya, ativitas vulkanis Gunung Semeru berupa guguran lava pijar terpantau lewat CCTV di Desa Oro-oro Ombo, Kecamatan Pronojiwo, Lumajang, Jumat (17/2/2023) dini hari.
"Berdasarkan laporan pos pengamat Gunung Api Semeru, terjadi 2 guguran lava pijar dengan jarak 500 hingga 1.500 meter ke arah tenggara atau Besuk Kobokan," imbuhnya.
Sementara Patria mengimbau masyarakat agar tidak melakukan aktivitas apapun di radius 13 kilometer dari puncak Gunung Semeru dan 500 meter dari sepadan sungai hingga 17 kilometer di sepanjang aliran lahar.
"Masyarakat diimbau tidak boleh ada aktivitas radius 13 kilometer dari puncak serta 500 meter sepanjang kanan kiri aliran sepanjang 17 km," pungkasnya.
(hil/fat)
